"Saya rasa tidak mudah mendapatkan (suara sebesar) 4 persen," ujarnya di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (28/9/2018).
Kendati demikian, menurut dia, partainya telah memiliki peta sebaran daerah pilihan (dapil) yang dianggap potensial.
Nantinya, mereka akan fokus untuk berkampanye di daerah-daerah tersebut.
"Tapi kami sudah menggambarkan jauh-jauh hari, ada daerah-daerah tertentu yang kami kawal, serang," ungkapnya.
"Wilayah-wilayah tertentu yang kira-kira sebarannya cukup, kira-kira kursinya cukup, kira-kira pendapatan suaranya cukup, itu yang akan kita serbu secara terus menerus," sambung dia.
Strategi yang mereka gunakan pun terbilang unik. Abdullah mengungkapkan, strategi yang mereka lakukan adalah melakukan kampanye secara diam-diam.
"Pola kerja yang dilakukan disebut pola kerja sunyi, tenang, pola kerja yang tidak wah, tidak jumawa, tidak besar-besaran," kata Abdullah.
Berdasarkan survei terbaru yang dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia (Indikator), prediksi perolehan suara Partai Garuda sebesar 0,2 persen. Hasil survei dirilis pada Rabu (26/9/2018).
Survei Indikator dilakukan pada 1-6 September 2018. Survei ini melibatkan 1.220 responden dengan multistage random sampling di seluruh Indonesia.
Metode survei yang digunakan yakni dengan wawancara lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.
Adapun margin of error rata-rata sebesar plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen (dengan asumsi simple random sampling).
https://nasional.kompas.com/read/2018/09/28/18371151/partai-garuda-ambang-batas-parlemen-memang-tidak-mudah