Salin Artikel

Tiba di Kediaman Keluarga Gus Dur, Ma'ruf Amin Disambut Yenny Wahid

Ma'ruf tiba sekitar pukul 10.30 WIB di kediaman keluarga Gus Dur, kawasan Ciganjur, Jakarta Selatan.

Kedatangan mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu langsung disambut oleh putri Gus Dur, Yenny Wahid.

Setelah itu, Ma'ruf bersalaman dengan Sinta Nuriyah Wahid yang sudah menunggu di dalam rumah.

Selain keluarga Gus Dur hadir pula sejumlah tokoh lintas agama dan petinggi PBNU.

Beberapa tokoh yang hadir antara lain, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, budayawan sekaligus pemuka agama Katolik Benny Susetyo, Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia ( Lakpesdam) PBNU Rumadi Ahmad, dan Wakil ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU KH Abdul Moqsith Ghazali.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo lebih dulu bersilaturahim ke kediaman Sinta pada 7 September 2018.

Pada pengujung silaturahim, Jokowi mengatakan, selain memperingati ulang tahun Gus Dur ke-78, silaturahimnya itu sekaligus ingin meminta restu kepada istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Wahid, beserta seluruh keluarganya berkaitan dengan perhelatan Pemilihan Presiden 2019 yang ia ikuti.

Selang tiga hari kemudian, giliran calon wakil presiden Sandiaga Uno menemui Sinta, Senin (10/9/2018).

Kedatangan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut disambut langsung oleh putri kedua Gus Dur, Yenny Wahid.

Sandiaga mengaku mendapat banyak wejangan yang dititipkan Shinta Nuriyah kepadanya. Beberapa wejangan agar memberdayakan masyarakat marjinal.

Setelah Jokowi dan Sandiaga Uno, kediaman almarhun Gus Dur juga tak luput dari kunjungan calon presiden Prabowo Subianto.

Prabowo mengaku, dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 1,5 jam itu, ia diterima dengan sangat ramah dan baik.

Hadir pula putri Gus Dur, Yenny Wahid, dan beberapa kolega dekat keluarga Gus Dur.

Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku merasa nyaman dengan warga Nahdlatul Ulama (NU).

Menurut dia, warga NU memiliki ciri ke-Islaman yang moderat dan berdiri di atas tradisi Indonesia.

.

.

.

https://nasional.kompas.com/read/2018/09/26/11000301/tiba-di-kediaman-keluarga-gus-dur-maruf-amin-disambut-yenny-wahid

Terkini Lainnya

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke