Salin Artikel

Pengamat: Saat Ini Banyak Hate Speech yang Tidak Diproses Hukum

Meski demikian, Guru Besar Hukum Pidana Universitas Indonesia Harkristuti Harkrisnowo memiliki pendapat berbeda dari SBY tersebut.

"Mungkin saya melihatnya agak berbeda ya dengan Pak SBY. Pada zaman sekarang ini, saya melihat banyak sekali statemen yang dibuat oleh banyak orang dan itu sebenarnya bagian dari tindak pidana, tapi justru tidak diproses hukum. Misalnya penghinaan, pencemaran nama baik," ujar Harkristuti kepada Kompas.com, Selasa (18/9/2018).

"Coba saja buka Youtube. Pernyataan yang sifatnya mencaci maki dan fitnah, mulai dari ke pimpinan negara, pimpinan parpol, sampai sesama, itu kan banyak sekali. Itu kan yang tidak tertangani menurut saya," lanjut dia.

Oleh sebab itu, yang seharusnya menjadi isu utama bukanlah tentang kriminalisasi bagi mereka yang menyatakan pendapat, namun aparat hukum yang tidak bekerja secara optimal.

Harkristuti tak mengetahui mengapa aparat penegak hukum justru seperti kewalahan menghadapi kasus-kasus seperti itu. Ia menduga, fenomena itu disebabkan karena penggunaan media sosial yang masif sehingga pemantauan terhadapnya menjadi kurang.

"Selain itu, saya kira penyebabnya sopan santun, menghomati orang lain, menghormati perbedaan yang semakin kurang. Ini yang menurut saya menyedihkan ya," ujar Harkristuti.

Pada beberapa kasus, Harkristuti juga melihat, ada yang menganggap pernyataan yang diduga mengandung fitnah dan ujaran kebencian sebagai sesuatu hal yang tidak perlu ditanggapi.

"Dalam kasus yang delik aduan, ada yang berpikir karena itu. Kan banyak orang yang bilang, ngapain harus mengadukan? Saya ikut gila dong kalau melaporkan," ujar dia.

Diberitakan, SBY mengaku, seringkali mendengarkan keluhan dari masyarakat selama ia berkeliling ke berbagai wilayah di Indonesia.

"Saya mendengarkan suara rakyat yang merasa takut untuk berbicara di ruang publik maupun di media sosial, karena khawatir akan dikriminalisasi atau ditindak secara hukum," kata SBY dalam pidato politik memperingati 17 tahun Partai Demokrat di Djakarta Theater, Senin (17/9/2018).

https://nasional.kompas.com/read/2018/09/18/23593361/pengamat-saat-ini-banyak-hate-speech-yang-tidak-diproses-hukum

Terkini Lainnya

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke