Salin Artikel

Video Menangis saat Ditilang Viral, Bocah SD Jadi Duta Sepeda

POLEWALI MANDAR,KOMPAS.com – Keberuntungan terus berpihak kepada Muhammad Fajrin Pratama alias Fajar, bocah kelas V SD 007 Sidodadi kecamatan Wonomulyo, Polewali Mandar Sulawesi Barat.

Setelah videonya viral karena menangis dan merengek kepada petugas agar dibebaskan dari tilang, Fajar kini dinobatkan Kapolres Polewali Mandar sebagai duta atau pelopor gerakan bersepeda sehat ke sekolah, Kamis (13/9/2018).

Sulung dari lima bersaudara ini Ia juga mendapat hadiah sepeda baru dari ayahnya, setelah berjanji tidak akan lagi naik motor di jalan raya sebelum usianya dewasa.

Penobatan Fajar sebagai duta sepeda sehat ke sekolah itu diserahkan langsung oleh Kapolres Polewali Mandar, AKBP Muh Rifai, didampingi Kasatlantas AKP Suhartono, dan disaksikan langsung oleh kepala sekolah, orang tua Fajar, serta guru dan siswa sekolah SDN 007 Kelurahan Sidodadi.

Penghargaan itu ditandai dengan pengalungan selempang bertuliskan Pelopor Bersepeda ke Sekolah oleh Kapolres. 

Ratusan teman-teman sekolah Fajar yang menyaksikan penganugerahan penghargaan sebagai duta sepeda ini terus memberi dukungan kepada Fajar yang dikenal di kalangan teman-teman sekolahnya sebagai sosok lucu dan humoris. 

Sebelumnya, Fajar juga mendapat hadiah berupa sepeda baru dari ayah dan ibunya, Jura dan Hasriani.  Bocah itu berjanji untuk tidak lagi naik motor sampai usianya dewasa.

Fajar tidak dapat menyembunyikan perasaan senangnya karena menjadi pusat perhatian sekaligus mendapat hadiah.

Di depan polisi dan para jurnalis, Fajar kembali berjanji dan menyatakan tekad untuk tidak lagi naik motor ke jalan raya hingga usianya dewasa kelak.

"Senang pak, saya tidak akan naik motor lagi dan saya akan pakai sepeda terus ke sekolah," ujarnya dengan wajah sumringah.

Usai penyerahan sepeda dan penobatan sebagai duta sepeda, Kapolres kemudian mengajak Fajar bersepeda berkeliling di area sekolah yang diikuti oleh Kapolres, Kasatlantas, guru dan teman sekolahnya.

Di sepanjang jalan, Fajar terus dieluk-elukan warga. Sosok bocah itu memang menjadi terkenal sejak video menangis saat ditilang polisi yang berdurasi sekitar 1,7 menit viral di media sosial.


"Gerakan ini juga sebagai program dari Polres Polman yakni Bike to School untuk menggelorakan bersepeda ke sekolah," imbuhnya.

Kapores mengimbau kepada orang tua, agar jangan mengajari anak-anaknya mengendarai motor di usia dini apalagi sampai memberikan kendaraan bagi anaknya. Selain bisa membahayakan diri sendiri, juga membahayakan keselamatan orang lain di jalan raya.

"Saya menghimbau para orang tua benar benar menjaga kendaraan dari jangkauan anak-anak dan jangan mengajarkan kepada anaknya naik motor di usia belia,”jelasnya.


Seperti diberitakan sebelumya, video viral Fajar bermula ketika ia nekad menerobos kemacetan jalan Trans Sulawesi pada 4 September 2018 lalu, tak jauh dari alun-alun Wonomulyo. Ia dirazia polisi saat berkendara motor karena tidak memakai helm dan membonceng teman sekolahnya.


Belakangan diketahui, Fajar yang baru sehari pintar naik motor itu nekad mengambil motor yang sedang diparkir saat ayahnya sibuk berjualan di Pasar Wonomulyo. Fajar mengaku hendak membonceng teman kelasnya agar tidak jalan kaki pulang ke rumah.


Fajar yang tak menyangka ulah nekadnya naik motor akhirnya berurusan polisi sempat menangis, mencium dan mernagkul tangan polisi agar motornya dibebaskan dari tilang. Videonya pun seera beredar di media sosial hingga viral.

Sejumlah netizen menilai video bocah Fajar itu lugu dan lucu. Namun, tak sedikit netizen mengkritik pedas para dan orang tua Fajar.

https://nasional.kompas.com/read/2018/09/13/19482291/video-menangis-saat-ditilang-viral-bocah-sd-jadi-duta-sepeda

Terkini Lainnya

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke