Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR Danish H Sumadilaga mengatakan pihaknya menggunakan sumur air tanah untuk menyuplai ketersediaan air bersih.
"Kami membuka sumur air tanah, kurang lebih 50 titik, besarannya antara 10 hingga 20 liter per detik, artinya kalau kita mengisi tangki air dengan kapasitas 4.000 liter akan penuh dalam 5-10 menit," ujar Danish di Gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Senin (27/9/2018).
Kemudian, pihaknya mengerahkan 25 mobil tangki air untuk proses distribusi air kepada masyarakat.
Sementara untuk air minum, Kementerian PUPR juga sudah memperbaiki pipa milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang terdampak gempa.
Perihal sanitasi, Danish mengakui jumlah WC dan kamar mandi yang disediakan di titik pengungsian masih kurang.
"Sudah hampir 300 MCK portable dan 200 MCK knockdown di pengungsian. Kami akui karena jumlahnya sangat banyak, butuh peningkatan, kami usahakan MCK on site," jelasnya.
Usaha-usaha tersebut telah dilakukan sejak masa tanggap darurat pascagempa Lombok hingga kini yang sudah memasuki tahap transisi.
https://nasional.kompas.com/read/2018/08/27/18502321/begini-cara-kementerian-pupr-suplai-air-untuk-korban-gempa-lombok