Salin Artikel

Rahmawati Soekarnoputri Hadir Dalam Pertemuan SBY-Prabowo

Pantauan Kompas.com, iring-iringan mobil yang ditumpangi Rahmawati tiba di kediaman pribadi SBY, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, sekitar pukul 19.00 WIB.

Selain itu, hadir pula Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sugiono, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad.

Saat dikonfirmasi, Ketua DPP Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengatakan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tengah berada dalam perjalanan.

"Pak prabowo sedang dalam perjalanan," ujar Ferdinand.

Sebelumnya Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria mengungkapkan bahwa ada tiga hal yang akan dibicarakan dalam pertemuan Prabowo Subianto dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ketiga hal itu adalah kondisi bangsa hari ini dan ke depan, rencana koalisi, dan membahas opsi cawapres yang akan mendampingi Prabowo.

Riza mengatakan, Prabowo ingin mendengar masukan dari Partai Demokrat mengenai format koalisi yang ditawarkan.

Selain itu, partainya juga ingin mendengar nilai tambah dari sosok Agus Harimurti Yudhoyono yang ditawarkan sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo.

Tak hanya dengan Demokrat, kata Riza, Partai Gerindra juga melakukan diskusi dengan calon mitra koalisi, yakni PKS dan PAN.

Dalam diskusi tersebut dibahas beberapa nama kandidat yang dicalonkan sebagai cawapres Prabowo.

Semula pertemuan SBY-Prabowo dijadwalkan berlangsung pada Rabu (18/7/2018) malam.

Namun pertemuan itu harus ditunda karena SBY mengalami kelelahan dan harus dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Prabowo sempat menjenguk SBY pada Rabu (18/7/2018) sore.

https://nasional.kompas.com/read/2018/07/24/19334781/rahmawati-soekarnoputri-hadir-dalam-pertemuan-sby-prabowo

Terkini Lainnya

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke