Salin Artikel

Kata TNI soal Letjen Andika Perkasa yang Kini Jadi Pangkostrad

Kapuspen Mayjen TNI M. Sabrar Fadhila mengatakan, pengangkatan tersebut karena Letjen Andika memiliki kemampuan dan kapasitas mempuni.

"Saya kira dari sisi kaca mata kami enggak ada urusan. Semua dilakukan karena memang sudah layak, baik memenuhi persyaratan, dan seterusnya," ujarnya di Jakarta, Senin (23/7/2017).

Letjen Andika dinilai memiliki banyak prestasi. Selain pengalamannya di TNI, ia juga dinilai punya rekam jejak pendidikan yang cemerlang. Hal itu terlihat dari gelar di belakang namanya S.E., M.A., M.Sc., M.Phil., hingga Ph.D.

Pria kelahiran Bandung pada 21 Desember 1964 itu adalah lulusan Akademi Militer 1987. Karir awalnya dimulai di Kopassus dari 1987 hingga 2000.

Setelah itu ia menduduki jabatan yang beragam mulai Kepala Seksi Kajian Strategi Hankam Departemen Pertahanan pada 2000 hingga Kadispen TNI AD pada 2013. Pada tahun ini pangkat Andika yakni Brigadir Jenderal.

Karir Andika melesar sejak Jokowi menjadi Presiden. Andika ditarik menjadi Komando Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) dengan pangkat Mayor Jenderal pada 2014.

Dua tahun berselang, Andika menjadi Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII Tanjungpura dengan pangkat Letnan Jenderal.

Pada awal 2018, ia lantas menjabat sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan (Dankodiklat) TNI AD.

Hanya 6 bulan setelahnya, Andika diangkat sebagai Pangkostrad.

https://nasional.kompas.com/read/2018/07/23/21161111/kata-tni-soal-letjen-andika-perkasa-yang-kini-jadi-pangkostrad

Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke