Salin Artikel

Panglima TNI: Kekuatan Hoaks Mahadahsyat, Melebihi Nuklir

Panglima mengajak media massa atau pers sebagai tulang punggung jurnalisme untuk ikut memerangi berita hoaks.

"Yang saya maksud sekarang merambah menjadi ancaman adalah adanya berita hoaks yang terus masuk kepada masyarakat, bahkan kepada militer," ujarnya dalam acara Joy Sailing dan Halalbihalal dengan pemimpin redaksi media di atas KRI Dr Soeharso, Jakarta, Senin (23/7/2018).

"Kekuatan (hoaks) ini adalah kekuatan yang mahadahsyat, yang melebihi nuklir," sambung dia.

Menurut Panglima, media massa merupakan mitra strategis TNI. Tak hanya karena menyebarkan informasi soal TNI, tetapi juga mitra untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Cara menjaga keutuhan NKRI itu antara lain dengan mengelola berita yang tepat untuk masyarakat dan para prajurit TNI. Berita yang tak memecah belah, namun membuat keutuhan NKRI terjaga.

Panglima TNI juga mengucapkan terima kasih kepada pers karena pers telah memberitakan Pilkada Serentak 2018 dengan apa adanya. Termasuk terkait netralitas TNI-Polri selama pilkada serentak.

Hal ini dinilai penting sehingga stabilitas keamanan berjalan dengan baik. Hoaks selama pilkada pun bisa ditekan dengan berita yang benar.

"Netralitas TNI Polri sudah terjamin, sudah terbentuk dengan baik ditambah lagi sinergi TNI-Polri dan media adalah satu komponen strategis yang bisa menjaga keutuhan wilayah NKRI," kata dia.

"Karena proses pengamanan di seluruh NKRI disebarkan apa adanya, tentunya bisa menepis berita berita hoaks yang menjadi satu aspek yang merusak pikiran kita semua," sambung Panglima.

https://nasional.kompas.com/read/2018/07/23/15471181/panglima-tni-kekuatan-hoaks-mahadahsyat-melebihi-nuklir

Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke