Salin Artikel

Pengamat Minta Cawapres Tak Jadi "Ban Serep"

Menurut Enny, wakil presiden jangan hanya dijadikan sebagai "ban serep" bagi presiden.

Maksudnya, Enny memandang bahwa nantinya presiden dan wakil presiden harus bersifat dwitunggal. Meskipun merupakan dua individu yang berbeda dengan latar belakang yang berbeda pula, namun mereka harus memiliki kesamaan tujuan.

"Kalau lihat selama ini kalau banyak orang bilang hanya 'ban serep'," kata Enny dalam sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Jumat (20/7/2018).

Dalam sistem kabinet presidensial, imbuh Enny, hal yang paling krusial adalah presiden dan wakil presiden merupakan dwitunggal. Sehingga, posisi presiden dan wakil presiden setara.

"Posisinya sama-sama leader (pemimpin)," tutur Enny.

Oleh sebab itu, dalam Pilpres 2019, Enny memandang capres harus cermat memilih cawapres yang akan menjadi pendamping dan mitra kerjanya.

Capres harus memastikan bahwa cawapres yang akan dipilihnya bukan sekadar "ban serep", melainkan sosok yang memiliki visi dan misi yang sama dengannya.

Implementasinya adalah apabila semisal capres ingin memperkuat ekonomi, maka cawapres bisa saja diberikan kewenangan untuk mengoordinasikan tim ekonomi. Ini dilakukan terutama untuk menyelesaikan ketersumbatan ego sektoral.

"Itu baru tokoh yang mempunyai visi penyelesaian ekonomi sekarang menjadi relevan," tutur Enny.

Akan tetapi, apabila wapres hanya berposisi secara politis dan diposisikan sebagai "ban serep", maka hal ini akan membuat penyelesaian permasalahan ekonomi nasional menjadi sulit. Oleh karena itu, capres hendaknya mencari figur cawapres yang betul-betul memahami permasalahan.

"Dan mau menyelesaikan persoalan. Tinggal komitmen dari pasangan capres dan cawapres seperti apa yang ditawarkan dari program-programnya," ucap Enny.

https://nasional.kompas.com/read/2018/07/21/07330051/pengamat-minta-cawapres-tak-jadi-ban-serep-

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke