Salin Artikel

Lucky Hakim: Apakah PAN Belum Ikhlas Melepas Kepergian Saya?

Lucky menyatakan, dia keluar dari PAN dan masuk ke Partai Nasdem lantaran tak betah di partai berlambang matahari itu.

Saat ditanya adanya pesan melalui aplikasi WhatsApp yang diklaim PAN sebagai bukti pembajakan, ia membantah hal tersebut.

"Saya rasa semua orang bisa membuat screenshot (percakapan) dan saya menyatakan itu tidak benar," kata Lucky melalui pesan singkat, Kamis (19/7/2018).

"Saya keluar dari PAN karena memang sudah ada sederetan panjang permasalahan di internal dan saya masuk Nasdem bukan karena bajak-membajak," ucap Lucky Hakim.

Ia merasa heran kepindahannya ke Partai Nasdem masih diributkan oleh para petinggi PAN. Padahal, ia merasa tak lagi memiliki urusan dengan PAN.

"Saya enggak tahu. Sebenarnya saya sudah move on dari PAN. Saya malah heran kenapa saya masih saja dikelitikin terus-menerus. Apakah PAN belum ikhlas melepas kepergian saya?" ucap Lucky

Sebelumnya, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengungkapkan, Lucky Hakim yang merupakan mantan kader partainya pindah ke Partai Nasdem karena diberi uang sebesar Rp 5 miliar.

Zulkifli mengaku mengetahui hal itu dari Lucky melalui pesan singkat. Dari Rp 5 miliar, baru Rp 2 miliar yang ditransfer ke Lucky.

"Kalau Lucky transfer dari Rp 5 miliar, tapi baru terima Rp 2 miliar. Dia SMS ke saya. Ada WA-nya (pesan WhatsApp), selain karena PAW (pergantian antarwaktu)," ujar Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/7/2018).

Namun, Zulkifli mengaku tidak mengetahui apakah Partai Nasdem menjanjikan uang itu kepada Lucky.

Ia hanya bisa memastikan Lucky menyampaikan soal transfer itu kepadanya.

"Ya enggak tahu, pokoknya dia bilang ada, lah. Ada transfernya," kata Zulkifli.

https://nasional.kompas.com/read/2018/07/20/06120011/lucky-hakim-apakah-pan-belum-ikhlas-melepas-kepergian-saya

Terkini Lainnya

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke