Salin Artikel

Imam Besar Istiqlal: Hari Gini Jangan Ada yang Nekatlah

Ma'ruf berharap khotbah para khatib membawa kesejukan dan kedamaian bagi umat. Ia juga mengingatkan supaya khotbah shalat Idul Fitri bebas dari kepentingan politik praktis.

"Saya kira mereka (khatib) yang terpilih sudah melekat feeling yang kuat, ini yang harus saya lakukan, ini yang tidak boleh saya lakukan. Kalau saya sih khusnudzon (berprasangka baik) kepada para khatib kita," kata Nasaruddin seusai jumpa pers Sidang Isbat penentuan 1 Syawal 1439 H di kantor Kementerian Agama, Jakarta, Kamis (14/6/2018).

"Ya hari gini jangan ada yang nekatlah," ujar dia.

Nasaruddin mengatakan, setiap dakwah yang disampaikan khatib seharusnya mampu mengajak umat untuk hijrah dari suatu hal negatif menuju positif.

Karena itu, ia berharap khotbah yang akan disampaikan mampu mempersatukan seluruh masyarakat dengan latar belakang yang berbeda.

"Kita kan hidup dalam masyarakat, masyarakat itu punya warna dan punya bahasanya sendiri," kata Nasaruddin.

Ia juga menilai, masyarakat saat ini sudah bisa memilih hal-hal baik yang disampaikan oleh para khatib. Masyarakat, kata Nasaruddin, sudah bisa menilai mana khatib yang baik dan yang tidak baik dalam menyampaikan khotbahnya.

"Masyarakat kita kan sudah pintar, tidak bisa dibodoh-bodohi dan mereka punya referensinya. Nanti kalau (khatib) mengecewakan, nanti tidak akan dipakai lagi. Jadi seleksinya dari masyarakat sekarang. Muncul dari bawah bukan dari atas," ucapnya.

Sebelumnya, Pemerintah menetapkan 1 Syawal 1439 Hijriah atau Idul Fitri jatuh pada Jumat besok.

Penetapan ini berdasarkan Sidang Isbat yang dipimpin Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Kamis.

https://nasional.kompas.com/read/2018/06/14/20584071/imam-besar-istiqlal-hari-gini-jangan-ada-yang-nekatlah

Terkini Lainnya

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin 'Presidential Club' Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin "Presidential Club" Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke