Salin Artikel

KPAI: Dilibatkan dalam Aksi Teror, Anak-anak adalah Korban Salah Pengasuhan

"Anak tetap harus dipandang sebagai korban, korban salah pengasuhan oleh orang tua," kata Komisioner KPAI Retno Listyarti dalam diskusi terkait terorisme di Jakarta, Selasa (22/5/2018).

Dalam kasus teror bom di Rusunawa Wonocolo, Sidoarjo, misalnya, anak-anak tidak pernah disekolahkan oleh orang tuanya. Malahan, mereka diminta untuk menjelaskan bahwa mereka disekolahkan di rumah atau homeschooling.

"Sesungguhnya tidak pernah ada homeschooling dalam kenyataannya. Hanya diberi pengetahuan tentang menulis, membaca, berhitung, dasar-dasar saja, tapi tidak pernah dididik seperti bagaimana sekolah," ucap Retno.

Menurut dia, anak-anak tersebut dididik di lingkungan keluarga dan sifatnya pun tertutup. Selain itu, anak-anak pun sangat sering dipertontonkan video mengenai jihad dan kekerasan, sehingga tertanam dalam diri anak.

Tidak hanya itu, anak-anak tersebut pun cenderung tidak bergaul. Di dalam lingkungannya, mereka tidak bisa bergaul bebas dengan anak-anak lainnya.

"Ini sebenarnya dalam Undang-Undang Perlindungan Anak, orang tua sudah melakukan penelantaran," terang Retno.

Selain itu, ketika anak tidak bisa diberikan akses terhadap pendidikan, maka orang tua pun sudah melanggar UU Perlindungan Anak. Dalam hal ini, imbuh Retno, orang tua bisa dipidana.

Adapun pihak yang sebetulnya wajib melaporkan hal ini adalah keluarga dan lingkungan di sekitarnya, termasuk tetangga. Pihak-pihak tersebut tidak boleh mendiamkan pelanggaran tersebut terus terjadi.

"Melarang anak-anak bergaul akan mengganggu tumbuh kembang anak. Di dalam UU Perlindungan Anak, itu pun pelanggaran," jelas Retno.

https://nasional.kompas.com/read/2018/05/22/20581491/kpai-dilibatkan-dalam-aksi-teror-anak-anak-adalah-korban-salah-pengasuhan

Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke