Sejumlah negara tersebut antara lain Inggris, Amerika Serikat, Australia, Hong Kong, Selandia Baru, Singapura, Malaysia, Polandia, Irlandia, Kanada, Perancis, dan Filipina.
Alasan diterbitkannya travel advice tersebut karena aktivitas vulkanik pada sejumlah gunung api dan teror bom yang terjadi belakangan ini.
Pemerintah Inggris, misalnya, menyoroti aktivitas vulkanik di sejumlah daerah. Selain itu, Pemerintah Inggris juga menyoroti aksi teror di Indonesia.
"Ada banyak gunung berapi aktif di Indonesia yang bisa meletus dengan sedikit atau tanpa peringatan," tulis Pemerintah Inggris dalam laman resminya.
Pemerintah Inggris juga menyatakan teroris sangat cenderung melakukan serangan di Indonesia.
"Kelompok teroris terus melancarkan rencana serangan dan bisa melakukannya kapan pun dan di mana pun di negara (Indonesia). Jenis serangan termasuk bom bunuh diri dan menggunakan senjata api jenis kecil, menyasar tempat umum dan ramai. Selalu waspadalah," kata Pemerintah Inggris.
Kemudian, Pemerintah Kanada menyoroti sejumlah isu terkait kunjungan ke Indonesia. Selain aktivitas terorisme, warga Kanada diminta pula mewaspadai virus zika, ketegangan dan risiko keamanan di Papua, penculikan, kejahatan keuangan, aksi demonstrasi, ketegangan politik, racun pada makanan dan minuman, keamanan di jalan raya, hingga bencana alam.
Dalam laman resminya, secara terperinci Pemerintah Kanada menjelaskan setiap risiko tersebut. Warga Kanada pun diminta untuk selalu waspada.
Adapun Pemerintah Irlandia juga meminta warganya untuk sangat waspada ketika berkunjung ke Indonesia. Ini khususnya terkait dengan aksi bom bunuh diri di Surabaya beberapa waktu lalu.
"Ada peningkatan risiko serangan teroris saat ini. Warga Irlandia diingatkan untuk tetap waspada, mengikuti saran-saran lokal, dan berhati-hati ketika mengunjungi tempat-tempat yang sering dikunjungi banyak orang asing," kata Pemerintah Irlandia dalam laman resminya.
Warga Irlandia juga diminta mewaspadai sejumlah daerah, seperti Aceh, provinsi Sulawesi Tengah, Maluku, Papua, dan Papua Barat. Ini terkait potensi risiko konflik.
Lalu, Pemerintah Selandia Baru juga menyoroti ancaman terorisme yang terjadi beberapa waktu lalu. Terkait ketegangan sipil dan potensi penculikan, warga Selandia Baru diminta sebisa mungkin tidak mengunjungi Papua dan Papua Barat.
"Ada sejumlah risiko terkait keamanan Anda di Indonesia, termasuk di Jakarta, Surabaya, dan Bali, karena ancaman terorisme yang masih berlangsung, sehingga kami minta waspada," tulis Pemerintah Selandia Baru.
Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir menilai, wajar bagi suatu negara mengeluarkan travel advice.
"Itu bagus, artinya di mana saja sangat normal bahwa kejadian di satu negara akan menjadi perhatian negara lain, terutama menyangkut keselamatan warganya," kata Fachir.
"Jadi kita juga melakukan hal yang sama jika terjadi sesuatu di tempat lain," tambahnya.
Fachir mengatakan, pihaknya sudah mencoba meyakinkan pada negara lain bahwa Indonesia aman meski ada sejumlah aksi teror dalam beberapa waktu terakhir.
"Kita mengatakan 'kita aman, kita aman. Semua berjalan normal'. Bahkan di Surabaya sudah berjalan normal," sebut dia.
https://nasional.kompas.com/read/2018/05/18/10432331/gunung-meletus-hingga-teror-bom-jadi-alasan-travel-advice-14-negara-ke