Salin Artikel

KPAI Kecam Pengeboman di Surabaya yang Melibatkan Anak

Apalagi, pengeboman tersebut melibatkan anak-anak sebagai pelaku.

"Kami mengecam keras penyerangan bom yang tidak berperikemanusiaan dimaksud. Apalagi anak dilibatkan," kata Susanto kepada Kompas.com melalui pesan singkat, Senin (14/5/2018).

Susanto menuturkan, tindakan tersebut merupakan pelanggaran serius dan seharusnya tidak terjadi. Menurut dia, inisiator di balik pengeboman di tiga gereja di Surabaya itu harus dihukum seberat-beratnya.

"Kami menduga, pelaku hanyalah operator lapangan. Ada inisiator utama yang menyuruh, sehingga perlu pendalaman lebih jauh," ucap Susanto.

KPAI, imbuh dia, menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya sejumlah korban termasuk anak. Untuk memastikan jumlah korban anak, KPAI melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian.

Susanto mengimbau pula kepada masyarakat agar selalu berhati-hati dan tidak perlu takut.

Masyarakat juga perlu terus bekerja sama dengan berbagai pihak terkait, termasuk kepolisian, untuk mencegah potensi kejadian berulang.

"Kerja sama sinergis merupakan kekuatan besar bagi upaya mewujudkan kehidupan yang aman, damai dan tanpa teror," ujar Susanto.

Pengeboman yang terjadi di tiga gereja di Surabaya tersebut menewaskan sembilan orang. Para pelaku merupakan satu keluarga, termasuk di dalamnya adalah empat orang anak.

https://nasional.kompas.com/read/2018/05/14/09563911/kpai-kecam-pengeboman-di-surabaya-yang-melibatkan-anak

Terkini Lainnya

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke