Salin Artikel

Briptu Syukron Fadhli, Baru 3 Minggu Bertugas di Mako Brimob

Syukron adalah satu dari 5 polisi yang gugur dalam insiden kerusuhan antara narapidana terorisme dengan sejumlah anggota Kepolisian di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Ketua RT 4 RW 6 Komp TNI AD III, Priyitno (81) mengungkapkan, Syukron belum lama bertugas di Mako Brimob. Sebab ia belum lama lulus dari pendidikan Kepolisan.


"Di situ (Mako Brimob) baru tiga minggu. Jadi selesai pendidikan, penempatan, nah dia dapat Mako Brimob," ujarnya saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (10/5/2018).

Syukron tinggal di RT 4 RW 6, Komp TNI AD III Cakung, Jakarta Timur sejak 2015 silam. Menurut Priyitno, pemuda kelahiran 1997 itu tinggal bersama bibinya yang merupakan anggota TNI AD.

Priyitno menegaskan bahwa Syukron kelahiran 1997, bukan 1977 seperti informasi yang beredar. Itu artinya, Syukron mason berusia muda yakni 21 tahun.

"Belum berkeluarga, dia kan kelahiran 1997, muda, baru 21 tahun," kata dia.

Warga RT 4 RW 6, Komp TNI AD III Cakung, Jakarta Timur sendiri baru tahu bahwa Syukron gugur dalam tugasnya pada Rabu petang.

Saat itu sejumlah wartawan mencari alamat dan mengabarkan bahwa Syukron menjadi korban kerusuhan di Mako Brimob.

Sementara itu keluarga kata Priyitno, langsung menuju RS Polri untuk mengambil jenazah Syukron. Keluarga lantas membawa jenazah ke Kebumen untuk dimakamkan di kampung halaman Syukron.

https://nasional.kompas.com/read/2018/05/10/12151611/briptu-syukron-fadhli-baru-3-minggu-bertugas-di-mako-brimob

Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke