Salin Artikel

Eep Dideklarasi Jadi Cawapres karena Pernah Menangkan Jokowi-JK dan Anies-Sandi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Nasional Jaringan Milenial Indonesia (JMI) Mohammad Hafidz Kudsi menilai, Eep Saefulloh Fatah memiliki kemampuan politik sehingga layak maju menjadi calon wakil presiden di Pilpres 2019.

Eep diketahui pernah menjadi konsultan politik Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014, Anies Baswedan-Sandiaga Uno pada Pilkada DKI Jakarta 2017, dan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar dalam Pilkada Jawa Barat 2013.

Setelah sukses di 'balik layar', JMI ingin menampilkan sosok Eep ke permukan sebagai calon wakil presiden. JMI sebelumnya mendeklarasikan Eep sebagai cawapres untuk Pilpres 2019.

"Dengan tangan dingin, strategi politik, dan jadi konsultan politik yang berhasil hantarkan banyak calon pilkada yang memenangkan pemilu," kata Hafidz, dalam deklarasi di D Hotel, Jakarta, Sabtu (28/4/2018) malam.

Hafidz mengatakan, strategi politik Eep tidak perlu diragukan lagi. Menurut dia, deklarasi tersebut sebagai bentuk apresiasi anak muda pada Eep yang memiliki jasa besar mengantar tokoh-tokoh hebat menduduki posisi penguasa.

Oleh karena itu, Hafidz menganggap, kali ini Eep layak muncul sebagai calon wakil presiden alternatif.

"Kami tidak mau orang yang berjasa ini di balik layar terus. Maka, kami percaya dia punya integritas memajukan Indonesia lebih baik," kata Hafidz.

Hafidz tidak menargetkan siapa yang harus menempati posisi calon presiden, berpasangan dengan Eep.

Ia pun tidak mempermasalahkan apakah Eep akan menyambut baik deklarasi ini atau tidak. Ia meyakini, siapapun yang menjadi capres Eep kelak, akan terdongkrak suaranya. 

"Akan lebih mudah memetakan politiknya sendiri sehingga bisa memenangkan dirinya," kata Hafidz.

Adapun alasan JMI mendorong Eep sebagai cawapres 2019 yakni dari segi akademik, kemampuannya tidak diragukan lagi.

Eep merupakan lulusan terbaik Universitas Indonesia, pernah bersekolah di luar negeri, dan telah malang melintang di dunia akademis.

Eep dipilih karena dekat dengan ulama dan umat Islam. Sehingga, hal itu menjadi peluang untuk menarik pemilih Muslim.

Eep juga dianggap bisa menjadi tokoh yang merepresentasi kaum milenial yang mendominasi angka pemilih pada 2019 mendatang.

"Pemilu 2019 hajatan generasi muda, didominasi pemilih muda. Makanya, kami gandeng generasi muda sebagai tokoh alternatif cawapres," kata Hafidz.

"Dengan siapapun capresnya, dengan strategi politiknya, saya yakin bang Eep akan menang," tambah dia.

https://nasional.kompas.com/read/2018/04/28/22301761/eep-dideklarasi-jadi-cawapres-karena-pernah-menangkan-jokowi-jk-dan-anies

Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke