Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengungkapkan bahwa pusat gempa di darat pada kedalaman 4 kilometer pada jarak 52 kilometer utara Kebumen.
Sutopo memastikan gempa tidak berpotensi menimbulkan bencana tsunami.
"Gempa tidak berpotensi tsunami. BMKG melaporkan lokasi pusat gempa berada di darat yang diakibatkan oleh aktivitas patahan atau sesar lokal," ujar Sutopo melalui keterangan tertulis, Rabu (18/4/2018).
Sutopo menuturkan, berdasarkan laporan sementara dari BPBD Kabupaten Banjarnegara, kerusakan bangunan terparah di Dusun Kebakalan, Desa Kertosari, Kecamatan Kalibening Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah.
Bangunan rumah, sekolah, dan masjid di tiga RT dengan jumlah penduduk 136 kepala keluarga mengalami kerusakan.
Beberapa rumah roboh, Gedung SMKN 2 Kalibening Banjarnegara mengalami atap genting di tiga kelas ambrol, plafon ambrol, dan genteng masjid rontok.
Sementara itu, beberapa warga mengalami luka-luka tertimpa reruntuhan bangunan.
Mereka yang terluka di bawa ke puskesmas terdekat dan sebagian warga diusngsikan ke rumah warga di Dusun Gunung Tawang Kecamatan Kertosari.
"Sebagian masyarakat di wilayah Banjarnegara merasakan guncangan sangat keras. Masyarakat berhamburan keluar rumah," tuturnya.
BPBD Banjarnegara, kata Sutopo, sudah berada di lokasi dibantu oleh TNI, Polri, PMI, dan relawan.
Mereka melakukan pendataan dan penanganan darurat di posko darurat Kalibening.
"Masyarakat dihimbau untuk tetap tenang. Tidak terpancing pada isu-isu yang menyesatkan. BMKG melaporkan hingga saat ini belum ada gempa susulan," kata Sutopo.
https://nasional.kompas.com/read/2018/04/18/18294421/penjelasan-bnpb-soal-kerugian-akibat-gempa-di-banjarnegara