Salin Artikel

Gara-gara Novanto, Direktur Rumah Sakit Ingin Ubah SOP Penanganan Pasien VIP

Rencana itu muncul setelah kasus dugaan rekayasa data medis Setya Novanto terjadi di rumah sakit tersebut.

Hal itu dikatakan dokter Michael Chia Cahaya saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat (23/3/2018).

Michael bersaksi untuk terdakwa dokter Bimanesh Sutarjo.

Awalnya, penasehat hukum Bimanesh menanyakan, apakah Michael pernah ditemui oleh Direktur RS Medika Permata Hijau, Hafil Budianto, pada 20 Desember 2018. Michael membenarkan hal itu.

Menurut dia, Hafil membicarakan soal rencana perubahan SOP dalam penanganan pasien dalam kategori VIP.

"Iya ada wacana itu. Sekitar 20 Desember, atau tiga hari sebelum itu, prof Hafil datang ke IGD dan mengajak saya bicara," kata Michael.

Menurut Michael, saat itu Hafil mengutrakan rencana perubahan sistem agar pasien kategori VIP tak perlu melalui Instalasi Gawat Darurat (IGD) atau poli untuk menuju rawat inap.

Sebagai contoh, saat Presiden kedua RI Soeharto dirawat di Rumah Sakit Pertamina.

"Saya juga tidak tahu korelasinya apa dengan saya. Ya saya cuma jawab, itu hak profesor untuk membuat itu," kata Michael.

Dalam kasus Setya Novanto, Michael yang saat itu bertugas sebagai dokter jaga di IGD, menolak merekayasa data medis Setya Novanto. Akhirnya, Novanto dirawat inap di ruang VIP tanpa melalui pemeriksaan IGD.

Padahal, secara prosedur, pasien yang dirawat inap harus diperiksa terlebih dahulu di IGD atau poli.

https://nasional.kompas.com/read/2018/03/23/14222571/gara-gara-novanto-direktur-rumah-sakit-ingin-ubah-sop-penanganan-pasien-vip

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke