Salin Artikel

"Indonesia Berada di Bawah Bayang-bayang Penyiksaan..."

Data yang dihimpun Elsam sepanjang Januari hingga September 2017, terdapat 27 peristiwa penyiksaan di Indonesia. Korbannya berjumlah 43 orang.

"Dari 43 korban dan 27 peristiwa penyiksaan, 13 korban meninggal dunia. Sisanya luka-luka hingga trauma psikologis," ujar Deputi Riset ELSAM Wahyudi Djafar dalam konferensi pers di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (25/1/2018).

Sulawesi Selatan merupakan provinsi paling banyak terjadi peristiwa penyiksaan, yakni lima kasus. Selanjutnya, DKI Jakarta dan Nusa Tenggara Timur masing-masing empat kasus.

Adapun Papua, Riau dan Sumatera Utara masing-masing dua kasus. Sedangkan Jawa Tengah, Jawa Timur, Aceh, Sulawesi Tengah, Banten, Maluku, Sulawesi Barat, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan dan Bali masing-masing satu kasus.

Ironisnya, profesi yang paling banyak melakukan penyiksaan, menurut Elsam, adalah oknum polisi. Kemudian, oknum TNI dan oknum sipir penjara, termasuk kepala sipir sendiri.

"Penyiksaan dilakukan dengan media kejut listrik, balsem, gagang pistol, potongan selang, gelondongan kayu, pipa, mistar, lelehan plastik dan tali," ujar Wahyudi.

Fenomena gunung es

Wahyudi menambahkan, peristiwa ini merupakan fenomena gunung es. Sebab, diduga masih banyak lagi tindakan penyiksaan yang tidak terpublikasi media massa.

Korban menjadi semakin sulit mendapatkan keadilan, pelaku pun tidak mendapatkan hukuman yang setimpal. Fenomena tersebut dinilai Wahyudi menyiratkan negara yang tidak mampu melindungi seluruh warganya.

"Indonesia masih tetap berada di bawah bayang-bayang praktik penyiksaan. Karena faktor-faktor definisi penyiksaan dalam KUHP belum dijelaskan memadai, ancaman pidana yang masih ringan dan terdapat ketentuan daluarsa dalam tindak pidana penyiksaan," ujar Wahyudi.

Pemerintah sampai saat ini juga masih belum meratifikasi Optional Protokol Konvensi Menentang Penyiksaan. Padahal protokol tersebut mengatur tentang aturan teknis tentang pencegahan penyiksaan di tempat-tempat penahanan.

https://nasional.kompas.com/read/2018/01/25/19011231/indonesia-berada-di-bawah-bayang-bayang-penyiksaan

Terkini Lainnya

Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke