Salin Artikel

Mendagri Kritik Perencanaan Pembangunan di Perbatasan

Menurut dia, ada pembangunan di wilayah perbatasan yang tidak direncanakan dengan matang.

Akibatnya, setelah dibangun, infrastruktur tersebut tidak bermanfaat banyak untuk rakyat.

“Di Atambua, kenapa tiga tahun lalu dibangun terminal bus yang begitu megah?” ujar Tjahjo, saat membuka rapat koordinasi Kementerian Dalam Negeri, di Jakarta, Rabu (17/1/2018).

Padahal, kata Mendagri, terminal tersebut jarang dimanfaatkan oleh angkutan umum di Atambua.

Dari kasus itu, Mendagri menilai, perencanaan pembangunan tidak sesuai dengan kebutuhan rakyat. Akibatnya, kehadiran infrastruktur tidak banyak dirasakan rakyat.

Sementara itu, di daerah Kalimantan Utara, ada potret miris di daerah perbatasan.

Mendagri mengatakan kantor imigrasi dan bea cukainya tidak jelas karena menyatu dengan kantor kecamatan setempat.

Di Kepulauaan Riau, ada lebih 438 jalur perbatasan yang memerlukan perhatian. Sebab, jalur-jalur tersebut kerap dijadikan jalur untuk menyelundupkan barang-barang ilegal mulai dari rokok hingga narkoba.

Untuk menangani persoalan ini, menurut Tjahjo, kementerian, lembaga, hingga pemerintah daerah perlu memperbaiki diri saling terpadu membangun daerah perbatasan.

Penggunaan anggaran harus sesuai dengan kebutuhan rakyat di perbatasan.

“Kecamatan mana yang tidak memadai, maka pos anggaran pusat membenahi kantor kecamatan misalnya atau bisa dialokasikan lewat APBD,” kata Tjahjo.

https://nasional.kompas.com/read/2018/01/17/18500381/mendagri-kritik-perencanaan-pembangunan-di-perbatasan

Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke