Ia khawatir konflik ini akan mengganggu suksesi dan konsolidasi menjelang tahun politik.
"Sebaiknya partai yang kompak dan solid menghadapi verifikasi dan persiapan pemilu. Partai yang konflik ya sulit untuk sukses," kata Tri Dianto kepada Kompas.com, Senin (15/1/2018).
Tri mengaku tengah melakukan sejumlah kegiatan untuk meningkatkan elektabilitas partai di daerah-daerah. Dia terkejut mendapatkan informasi bahwa Hanura pecah jadi dua kubu.
Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) mendapatkan mosi tidak percaya dari 27 DPD dan lebih dari 400 DPC. Oesman diberhentikan dari kursi ketua umum.
Namun, kubu OSO balik melakukan perlawanan dan memecat Sekjen Partai Hanura Sarifuddin Sudding.
"Saya juga kaget kok, ini lagi menuju Jakarta. Baru selesai bikin kegiatan baksos dan persiapan baksos berikutnya. Juga keliling ke daerah-daerah untuk ngecek persiapan verifikasi. Jadi saya kaget banget, kok ada peristiwa ini," ujar Tri.
Tri berharap, dua kubu yang berseteru bisa menyelesaikan konflik ini dengan bijak. Dengan demikian, Hanura kembali solid dan bisa meraih hasil maksimal pada Pemilu 2019.
"Saya berharap konflik internal bisa diselesaikan baik-baik, demi kebaikan partai," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2018/01/15/18210851/hanura-khawatir-konflik-internal-ganggu-kesiapan-hadapi-tahun-politik