Salin Artikel

Saat Paspampres Dapat Kabar Pesawat Gus Dur Akan Dihadang Massa...

Anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres), Chandra W Soekotjo, terpaksa membangunkan Gus Dur dari tidurnya.

"Saya masuk dan bangunkan Presiden, Panglima TNI mau laporan," kata Chandra menceritakan kisahnya kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Datang tengah malam dan sampai membangunkan Presiden Gus Dur, tentunya Panglima TNI membawa informasi yang sangat penting dan mendesak untuk segera dilaporkan. Informasi itu terkait dengan kondisi keamanan di daerah yang akan didatangi Gus Dur pada keesokan harinya.

"Pak, ini besok tempat yang kita akan pergi ini, landasan akan diduduki. Pesawat tidak bisa mendarat," kata Panglima TNI kepada Gus Dur saat itu.

Chandra masih ingat betul apa jawaban Gus Dur waktu itu. Gus Dur dengan santainya menjawab, "Ndak apa-apa, nanti kan saya mendarat pasti minggir."

Panglima TNI masih tetap berusaha meyakinkan agar Gus Dur membatalkan kunjungannya. Namun, Gus Dur tetap bersikeras.

"Ndak, mereka cuma mau bicara saja. Enggak masalah," kata Gus Dur meyakinkan.

Akhirnya, diputuskan Gus Dur tetap berangkat ke daerah itu. Hanya saja, kali ini Paspampres melakukan pengamanan yang lebih ketat.

"Saya lihat Pak Presiden Abdurrahman Wahid ini beliau orang yang tidak memiliki pikiran negatif terhadap orang. Sementara kalau Paspampres harus berpikir yang terjelek. Tidak boleh ada peluang untuk risiko itu masuk," kata Chandra.

Paspampres pun langsung segera melakukan koordinasi dengan Kapolda dan Pangdam setempat. Pengamanan diperketat untuk memastikan Gus Dur aman dari berbagai ancaman.

"Walau pun saya waktu itu sebagai pengawal ketar-ketir. Apa iya benar? Kalau mendarat kalau kita dikepung bagaimana?" kata Chandra.

Kepada Kompas.com, Chandra merahasiakan lokasi kunjungan Gus Dur itu. Ia juga enggan menyebut kelompok massa dari mana yang mencoba menghadang kedatangan Kepala Negara.

Setelah dilakukan koordinasi lebih jauh, unsur pengamanan di wilayah setempat pun berani memastikan tak akan ada kelompok yang menduduki bandara. Akhirnya, pada keesokan harinya, Gus Dur dan rombongan pun tetap berangkat.

"Selama unsur pengamanan wilayah sudah menyatakan oke, kami masuk. Kalau dikatakan tidak, ya, tidak masuk," kata Chandra.

Kunjungan Gus Dur di daerah itu pun berlangsung dengan aman dan lancar. Tak ada gangguan keamanan seperti yang semula diprediksi.

****

Pada 3 Januari 2018, Paspampres tepat berusia 72 tahun. Di usia yang tak lagi muda, segudang cerita menarik menyertai kerja Paspampres selama ini. Maka dari itu, selama dua hari, mulai Rabu (3/1/2018) hingga Kamis (4/1/2018), Kompas.com akan menurunkan cerita-cerita menarik dan inspiratif seputar kerja Paspampres dari masa ke masa.

https://nasional.kompas.com/read/2018/01/03/13533271/saat-paspampres-dapat-kabar-pesawat-gus-dur-akan-dihadang-massa

Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke