Salin Artikel

Mendagri Usul Jabatan Kapolres Cukup Dua Tahun

Meski diakuinya soal masa jabatan itu kewenangan Mabes Polri.

"Jabatan Kapolres kalau bisa tidak terlalu lama. Kalau terlalu lama dekat dengan kepala daerah, SKPD, TNI dan Kejaksaan, repot," ujar Tjahjo di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (12/12/2017).

Usulan tersebut, kata Tjahjo, bukan tanpa dasar. Sebab selama ini banyak pihak mengeluhkan kapolres yang terlalu dekat kepala daerah, tak maksimal menjalankan tugasnya.

"Banyak permasalahan dan keluhan teman-teman. Ada kapolres, kajari yang lima tahun lebih. Itu problem juga, semua jadi teman jadi sulit menindak," kata Tjahjo.

Karenanya, Tjahjo ingin Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) mencermati keluhan masyarakat tersebut.

Alasannya, Kapolres punya kewajiban untuk membawahi kepala kepolisian sektor (Kapolsek).

"Fungsi Kompolnas mencermati. Hubungan (kapolres) semakin dekat dengan daerah. Jangan sampai mempengaruhi kebijakan fungsi penegakan hukum yang seharusnya dilakukan Kapolres yang harus membawahi jajaran sampe Kapolsek," kata dia.

Sementara itu, Wakil Kepala Polri, Komisaris Jenderal Polisi Syafruddin mengatakan bahwa sepakat usulan Tjahjo tersebut.

Pihaknya akan mempertimbangkan hal tersebut sebagai salah satu indikator pembinaan karier.

"Masukan pak Mendagri tentang masa jabatan adalah tepat, akan kita jadikan salah indikator dalam pembinaan karier," ujar Syafruddin.

Selama ini, kata Syafruddin, kebijakan Polri, masa jabatan Kapolres di suatu daerah rata-rata dua tahun menjabat.

"Sebenarnya sudah hampir separuh itu, rata-rata dua tahunan Kapolres (menjabat). Nah, tinggal akan kita jadikan bahan masukan yang baik saya rasa," ungkap Syafruddin.

https://nasional.kompas.com/read/2017/12/12/12443831/mendagri-usul-jabatan-kapolres-cukup-dua-tahun

Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke