Salin Artikel

Saat Menuju Istana Bogor, Mendikbud Menegur Siswa SMK yang Merokok

Muhadjir menemukan para siswa itu tengah merokok, saat dia dalam perjalanan ke Istana Bogor, Selasa (5/12/2017).

Muhadjir pun langsung keluar dari mobil dinas RI 27 dan menghampiri para siswa tersebut. Delapan siswa yang bergerombol itu lantas mematikan rokoknya dan menyalami Mendikbud.

Saat ditanya sedang apa di luar sekolah pada saat jam pelajaran, salah seorang siswa, Ibnu Arrosyid, menjawab bahwa mereka baru saja selesai ujian akhir semester.

"Kalau sudah selesai ujian sebaiknya belajar untuk ujian besok. Atau pulang membantu orang tua. Jangan bergerombol dan merokok begini, kurang produktif," kata Muhadjir seperti dikutip dari siaran pers Kemendikbud, Selasa (5/11/2017).

Muhadjir pun menasehati para siswa SMK itu untuk memanfaatkan usia muda untuk memperbanyak bekal masa depan.

"Jangan digunakan untuk hal-hal negatif, perbanyak aktivitas positif," ucap Muhadjir.

Usai menasehati para siswa dan menyuruh mereka pulang, Muhadjir merogoh uang dari sakunya. Masing-masing siswa diberinya uang Rp. 100.000.

"Jangan buat beli rokok ya," ujar Muhadjir.

"Iya, Pak Menteri. Terima kasih," jawab para siswa kompak.

Muhadjir ke Istana Bogor hari ini untuk menghadiri rapat di Istana Bogor bersama Presiden Joko Widodo dan jajaran Kabinet Kerja.

Selain itu ia juga menghadiri peluncuran Program Studi Pendidikan Guru PAUD di STKIP Muhammadiyah Bogor.

https://nasional.kompas.com/read/2017/12/05/16200261/saat-menuju-istana-bogor-mendikbud-menegur-siswa-smk-yang-merokok

Terkini Lainnya

Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke