Salin Artikel

Reshuffle di Sisa Masa Pemerintahan Jokowi, Mungkinkah?

Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi mengatakan, Presiden Joko Widodo tidak mempertimbangkan usia pemerintahan sebagai dasar keputusan untuk melakukan reshuffle.

"Presiden itu, kalau melihat dari pengalaman, tidak melihat apakah masa kerja kabinet ini tinggal dua tahun atau tiga tahun. Tidak memberatkan itu untuk Reshuffle," kata Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/11/2017).

Hal ini disampaikan Johan menanggapi kemungkinan adanya dua menteri Jokowi yang akan meninggalkan jabatannya dalam waktu dekat.

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa akan mencalonkan diri dalam pemilihan gubernur Jawa Timur 2018. Sementara, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto akan mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Sejauh ini, belum ada pernyataan akan mundur dari kabinet baik dari Khofifah atau pun Airlangga. Johan tidak mengetahui apakah Presiden Joko Widodo mengharuskan keduanya mundur atau tidak.

Namun, jika keduanya mundur, maka otomatis harus ada perubahan dalam struktur kabinet kerja.

Johan pun menegaskan bahwa reshuffle adalah hak prerogatif Presiden. Dilakukannya reshuffle atau tidak akan tergantung pada hasil evaluasi Jokowi terhadap para menterinya.

"Untuk mengganti atau tak mengganti, Presiden itu selalu mendasarkan pada evaluasi yang dilakukan, tidak pada satu waktu secara keseluruhan," ucap Johan.

https://nasional.kompas.com/read/2017/12/04/15410731/reshuffle-di-sisa-masa-pemerintahan-jokowi-mungkinkah

Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke