Salin Artikel

Langkah Dedi Mulyadi Dinilai Misteri, ke PDI-P atau Ubah Pilihan Golkar?

Sejauh ini ada dua nama yang diperkirakan bersaing, yaitu Wakil Gubernur Jawa Barat dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Deddy Mizwar akan berpasangan dengan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu yang diusung Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Amanat Nasional.

Sedangkan, Partai Golkar telah mengumumkan dukungan terhadap Ridwan Kamil untuk berpasangan dengan kadernya, Daniel Muttaqien. Meski demikian, Ridwan Kamil juga ada kemungkinan berpasangan dengan Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum.

Lalu bagaimana peluang Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sebagai calon ketiga? Hendri Satrio mengaku belum bisa memprediksinya.

"Sekarang yang masih menjadi misteri menurut saya kan Dedi Mulyadi dan PDI Perjuangan. Apakah Dedi Mulyadi akan ke PDI Perjuangan atau tidak?" kata Hendri di Jakarta, Senin (27/11/2017).

Meski demikian, Hendri menilai Dedi Mulyadi masih punya peluang besar untuk maju sebagai calon gubernur. Pengamat dari Universitas Paramadina ini menilai rekomendasi Partai Golkar bisa saja berubah di tengah jalan.

Sebab, menurut dia, pengaruh Dedi Mulyadi sebagai Ketua DPD I Partai Golkar Jawa Barat lebih kuat dibandingkan Ridwan Kamil yang sudah diusung partai berlambang beringin itu.

"Karena Ridwan Kamil enggak punya akar rumput. Dedi Mulyadi, punya. Jadi, kalau tiba-tiba Partai Golkar ganti ketua umum, bisa jadi itu rekomendasi buat Ridwan Kamil berubah," kata Hendri.

https://nasional.kompas.com/read/2017/11/27/20395891/langkah-dedi-mulyadi-dinilai-misteri-ke-pdi-p-atau-ubah-pilihan-golkar

Terkini Lainnya

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke