Salin Artikel

Novel Disebut Tak Percaya Polisi Bisa Ungkap Penyerangnya

Menurut Dahnil ketidakpercayaan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tersebut sangat beralasan. Hal inilah yang perlu menjadi koreksi oleh aparat penegak hukum.

"Contoh sederhana ketika dia menangani kasus korupsi kemudian diserang balik malah dari teman-teman polisi itu sendiri," kata Dahnil dalam talk show Perspektif Indonesia, Jakarta, Sabtu (4/11/2017).

Kriminalisasi terhadap penyidik KPK itu pun tidak hanya sekali terjadi pada kasus di Bengkulu, misalnya.

"Enggak mungkin Hp Novel dipersamakan dengan Hp Munir, di situ banyak sekali hal-hal yang dia harus simpan. Kedua dia penyidik. Ketiga kuncinya satu, ada ketidakpercayaan Novel dan kawan-kawan terhadap polisi," ucap Dahnil.

Dahnil pun mendesak Presiden Joko Widodo membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengungkap kasus penyerangan terhadap Novel. Bila perlu TGPF ini langsung berada di bawah kontrol Presiden.

Dalam kesempatan sama, komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Poengky Indarti mengatakan, dalam kasus Munir nama-nama yang diduga bertanggungjawab atas terbunuhnya akrivis HAM itu baru diketahui setelah data di Hp Munir dibuka oleh provider. Sehingga diketahui nama-nama yang mengontak Munir dan orang-orang yang tidak dikenal.

"Waktu itu diperoleh nama Polycarpus dan ini cocok dengan keterangan Suci ketika waktu itu Polycarpus telfon dia kapan Munir berangkat," kata Poengky.

Dalam kasus Novel ini, Poengky mengatakan, dia pernah menanyakan apakah Hp Novel sudah dicek.

"Katanya (pihak kepolisian) tidak diserahkan (oleh Novel). Jadi katanya Novel memang tidak mau menyerahkan Hp itu, karena akan disampaikan kalau ada TGPF," ucap Poengky.

https://nasional.kompas.com/read/2017/11/04/17133461/novel-disebut-tak-percaya-polisi-bisa-ungkap-penyerangnya

Terkini Lainnya

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok E-mail Bisnis

Nasional
Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Hakim MK Pertanyakan KTA Kuasa Hukum Demokrat yang Kedaluwarsa

Nasional
Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat 'Nyantol'

Di Hadapan Wapres, Ketum MUI: Kalau Masih Ada Korupsi, Kesejahteraan Rakyat "Nyantol"

Nasional
Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok 'E-mail' Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Polri Tangkap 5 Tersangka Penipuan Berkedok "E-mail" Palsu, 2 di Antaranya WN Nigeria

Nasional
Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Terobosan Menteri Trenggono Bangun Proyek Budi Daya Ikan Nila Salin Senilai Rp 76 Miliar

Nasional
Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke-55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke