Salin Artikel

Kemenag Nilai Pemberitaan Antar-Agama Belum Berimbang

Hal itu disampaikan Mastuki dalam sesi diskusi dengan pimpinan agama di Indonesia dalam konferensi jurnalis agama, Rabu (18/10/2017).

Dalam kurun waktu 2016-2017, Kementerian Agama melihat bahwa tensi antar-agama muncul tidak semata-mata karena agama tapi juga menyentuh aspek rasial. Namun, tensi antar-agama yang sering muncul hanya meyinggung agama tertentu.

"Tensi antar-agama ini hemat saya mendapat porsi yang cukup besar dengan berbagai perspektif," kata Mastuki di Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Tangerang, Rabu.

Ia berharap media massa dapat memberikan porsi berimbang terhadap pemberitaan berbagai agama. Saat ini ia melihat belum secara merata semua agama mendapatkan porsi yang proporsional dalam pemberitaan.

Hal itu, menurut dia, demi terciptanya harmoni antar-agama di masyarakat.

"Untuk mempromosikan kohesi sosial," ujarnya.

Menurut Mastuki, media massa berperan besar dalam membentuk perspektif tertentu di masyarakat.

"Semua kasus diselesaikan di Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Tapi tidak selalu paralel apa yang diselesaikan di FKUB dengan apa yang ada di media. Akan banyak ragam di situ," tutur Mastuki.

Hal senada diungkapkan Direktur Institute for Interfaith Dialogue in Indonesia (Interfidei), Elga Sarapung.

Elga melihat pemberitaan soal agama di media massa masih belum berimbang, baik dari segi agama maupun dari intensitasnya.

"Pemberitaan memang lebih banyak muncul kalau ada peristiwa. Entah gereja ditutup, entah komunitas yang mengatasnamakan Kristen tapi 'aneh-aneh', lalu digebukin masyarakat. Tapi hampir tidak ada yang soft," kata Elga.

Ini termasuk pemberitaan soal hari besar, misalnya Paskah dan Natal. Helga menilai pemberitaan Kristen Katolik lebih banyak daripada Kristen Protestan.

"Paskah terutama. Pasti selalu Katedral (yang diberitakan). Tidak pernah Immanuel. Hal-hal seperti itu," ujarnya.

https://nasional.kompas.com/read/2017/10/18/16145921/kemenag-nilai-pemberitaan-antar-agama-belum-berimbang

Terkini Lainnya

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke