Pasalnya, kata dia, angka elektabilitas Presiden Joko Widodo sangat beragam, mulai dari 34,2 persen (tanpa pilihan jawaban); 54,6 persen (dengan pilihan jawaban) dan 58,9 persen (bila head to head dengan Prabowo).
Ia menganggap, angka 34,2 persen merupakan angka elektabilitas yang rawan bagi petahana.
"Kalau incumbent, apakah di berbagai pilkada atau pilpres kalau di bawah 50 persen, menurut hemat saya ini justru rawan," kata Riza di Gedung KPU Pusat, Jakarta, Selasa (17/10/2017) malam.
"Ini justru memberikan peluang yang luas bagi penantang incumbent. Sementara elektabilitas Prabowo terus meningkat," tambah dia.
(baca: Survei Indikator: "Head to Head", Jokowi 58,9 Persen, Prabowo 31,3 Persen)
Riza mengatakan, apabila dalam pemilu 2014 Partai Gerindra menempati posisi ketiga, sementara berdasarkan survei Poltracking pada bulan Oktober menempati posisi kedua, dia optimistis Gerindra akan menjadi pemenang pemilu 2019.
"Kami optimistis mandat rakyat akan diberikan kepada Pak Prabowo. Insya Allah kami akan memenangkan pileg dan pilpres," ucapnya.
Saat ditanya mengenai figur yang layak mendampingi Prabowo, Riza menuturkan, sampai hari ini proses pemilihannya terus berlangsung. Gerindra juga menunggu calon-calon yang diusung oleh koalisi nantinya.
(baca: Burhanuddin: Elektabilitas Prabowo Bisa Menyalip Jokowi)
Hingga saat ini, Prabowo belum memberi kepastian apakah akan maju kembali dalam Pilpres 2019.
Berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia, Jokowi masih berada di peringkat teratas dan Prabowo di urusan kedua.
Awalnya, responden ditanya mengenai sosok calon presiden yang akan dipilih apabila Pemilu 2019 digelar saat ini. Namun, responden tidak diberikan pilihan jawaban.
(baca: Survei Indikator: 68,3 Persen Puas dengan Kinerja Jokowi-JK)
Hasilnya, sebanyak 34,2 persen memilih Jokowi melanjutkan pemerintahannya untuk periode kedua.
Sebanyak 11,5 persen responden lain memilih Prabowo.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mendapatkan 2,1 persen, disusul Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo 1 persen, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo 0,7 persen.
Tiga tokoh yang bersaing dalam Pilgub DKI Jakarta 2017, yakni Agus Harimurti Yudhoyono, Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama sama-sama mendapatkan angka 0,5 persen.
(baca: Survei Indikator: Mayoritas Merasa Makin Sulit Beli Kebutuhan Pokok dan Cari Kerja)
Tokoh lainnya hanya mendapatkan angka 0,1 persen. Sementara responden yang tidak memberikan jawaban sebanyak 47,4 persen.
Saat simulasi delapan nama, Jokowi mendapat 54,6 persen, disusul Prabowo (24,8 persen), Anies (3,1 persen), Agus (2,9 persen), Gatot (2,8 persen), Tito Karnavian (1,2 persen), Soekarwo (0,6 persen) dan Sri Mulyani (0,4 persen).
Sementara saat simulasi "head to head" layaknya pilpres 2014 lalu, Jokowi mendapatkan 58,9 persen suara responden. Sementara Prabowo mendapatkan 31,3 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2017/10/18/11345571/gerindra-kami-optimistis-mandat-rakyat-akan-diberikan-kepada-prabowo