Salin Artikel

Perolehan Suara Capres 2019 Dipengaruhi Figur Pendampingnya

Hal ini berdasarkan survei yang dilakukan pihaknya pada bulan lalu.

"Figur cawapres (calon wakil presiden) nampaknya akan cukup menentukan pada Pemilu 2019 kelak," ujar Hendri melalui keterangan tertulisnya, Minggu (8/10/2017).

Hendri menyampaikan, pihaknya telah melakukan survei pada 8 hingga 27 September 2017.

Survei dilakukan di 8 Kota, yakni Medan, Padang, Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, dan Jakarta kecuali Kepulauan Seribu dengan jumlah 800 responden.

Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara tatap muka. Adapun margin of error (MoE) sekitar 3,5 persen.

(Baca: Duet Prabowo-Gatot Nurmantyo Diprediksi Tak Laku pada Pilpres 2019)

Dari hasil survei itu diketahui bahwa sebanyak 49,9 persen responden mengakui faktor cawapres mempengaruhi mereka dalam memilih calon Presiden.

"Sementara 48,4 persen menjawab tidak mempengaruhi dan sisanya tidak menjawab," kata Hendri.

Ia melanjutkan, jika pada 2019 nanti Jokowi kembali mencalonkan diri sebagai Presiden, sebanyak 15,1 persen responden memilih Jusuf Kalla (JK) untuk mendampinginya.

(Baca: Ini Kriteria Ideal Pendamping Jokowi pada Pilpres 2019)

Kemudian, sebanyak 13,4 persen memilih Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo sebanyak 12 persen, dan Direktur Eksekutif The Yudhoyono Institute, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 7,5 persen.

Sementara yang memilih Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti sebanyak 10,1 persen, Kapolri Jenderal Tito Karnavian sebanyak 6 persen, Menteri Keuangan Sri Mulyani sebanyak 4,8 persen

"Budi Gunawan (Kepala Badan Intelijen Negara) 0,8 persen, nama-nama lainnya (sebanyak) 13,8 persen dan sisanya menjawab tidak tahu," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2017/10/08/19483541/perolehan-suara-capres-2019-dipengaruhi-figur-pendampingnya

Terkini Lainnya

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke