Salin Artikel

Bendahara Saracen Disebut Terima Rp 1 Juta untuk Promosikan Tamasya Al Maidah

Hal tersebut disampaikan pengacara Dwiyani, Burhanudin, sebagaimana kesaksian kliennya. Dwiyani sebelumnya diperiksa sebagai saksi dengan tersangka Jasriadi, Ketua Saracen.

"Ada transfer sebesar Rp 1 juta dari Bu Yani kepada Bu Retno," ujar Burhanudin saat dihubungi Kompas.com, Jumat (6/10/2017).

Uang tersebut dianggap ucapan terima kasih kepada Jasriadi (pimpinan Saracen) karena membantu memublikasikan kegiatan Tamasya Al Maidah.

Baca: Polisi Sebut Salah Satu Anggota Saracen Kakak Beradik dengan Bendahara Tamasya Al Maidah

Publikasi tersebut, kata Burhanudin, dilakukan melalui media sosial Jasriadi.

Ia membantah kliennya meminta agar kegiatan itu dipublikasikan melalui media sosial Saracen.

"Imbauan Tamasya Al Maidah itu bukan lewat Saracen. Secara personal saja medsos yang dia (Jasriadi) miliki," kata Burhanudin.

Jasriadi meminta uang Rp 1 juta itu tidak dikirim ke rekening pribadinya, melainkan ke rekening Retno.

Burhanudin mengaku tidak tahu alasan permintaan tersebut. Ia juga tidak mengetahui kaitan Jasriadi dengan Retno.

Baca: Polisi Periksa Bendahara Saracen dan Dua Saksi yang Sempat Mangkir

Nama Dwiyani juga dikaitkan dengan Asma Dewi, pengurus Tamasya Al Maidah yang diduga menyuntik uang Rp 75 juta kepada Retno.

Namun, Burhanudin membantah kliennya tahu soal uang tersebut.

"Setahu saya juga tidak ada uang Rp 75 juta. Itu imajiner saja. Uang khayalan," kata Burhanudin.

Tamasya Al Maidah merupakan gerakan yang diprakarsai sejumlah tokoh agama. Mereka mengajak orang dari luar Jakarta untuk menjaga TPS pada Pilkada DKI putaran kedua, 19 April 2017, sebagai saksi.

https://nasional.kompas.com/read/2017/10/06/16404231/bendahara-saracen-disebut-terima-rp-1-juta-untuk-promosikan-tamasya-al

Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke