Habibie menjelaskan, sejak lahir manusia telah diajarkan oleh orang tuanya mengenal budaya. Ketika tumbuh dan berkembang di masyarakat ada pembudayaan nilai-nilai pada dirinya.
Saat usia anak-anak, manusia mulai diajarkan ajaran agama oleh orang tuanya. Maka dari itu, ia menyebut, nilai-nilai budaya itu lebih dulu ada atau dikenal oleh seorang manusia dibandingkan agama. Dengan kata lain, hasil budaya itu disempurnakan oleh agama.
Kemudian Habibie menerangkan, dari dunia pendidikan, orang tersebut mengenal ilmu pengetahuan. Oleh karenanya dia menyebutkan, iman dan taqwa (imtaq) sama pentingnya dengan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).
(Baca: Habibie: Saya Terpukul, Kok Bisa Bantu Orang Lain tapi Istri Sendiri Tidak)
Hal tersebut ia sampaikan dalam kuliah umum Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXI Lemhannas RI dengan tema 'Peran Pengembangan dan Penerapan Teknologi Berlandaskan Pencasila Demi Peningkatan Ketahanan Nasional".
"Orang yang hebat imtaqnya tapi tidak tahu iptek, dia tidak akan mampu menolong dirinya sendiri. Sebaliknya, orang yang ipteknya saja tetapi tanpa imtaq, bahaya, dia akan halalkan semua cara," kata Habibie di kediamannya, Rabu (27/9/2017).
"Makanya saya selalu mengatakan dalam pendidikan dan kebudayaan harus serentak pelaksanaannya," imbuh Habibie.
Sekretaris Utama Lemhannas RI Komjen Pol Arif Wachyunadi sepakat dengan pandangan Habibie. Dia mengatakan, bangsa Indonesia memiliki banyak nilai budaya yang baik, seperti menghormati orang lain.
(Baca: Cerita Habibie Buka "Keran" Demokrasi Pasca-Soeharto Lengser...)
"Contohnya menghormati pengguna jalan. Kalau itu sudah bisa dilakukan, itu sudah menunjukkan jati diri bangsa. Kemudian budaya membuang sampah. Kalau orang maju kan kelihatan budayanya seperti apa," kata Arif kepada Kompas.com.
Demikian juga dengan nilai-nilai agama. Arif sependapat dengan Habibie yang menyatakan, kebanyakan anak-anak di Indonesia pasti sudah terlebih dahulu mengenal ajaran agamanya sebelum masuk sekolah formal.
Menurut Arif, mengenai apakah saat ini penerapan agama yang berlebihan justru menjadi ancaman bagi ketahanan nasional, hal itu tergantung pada pribadi masing-masing.
"Seharusnya tidak menjadi ancaman. Semua agama mengajarkan hal-hal yang baik. Tinggal manusianya, budayanya, karena itu yang paling kuat," sebut Arif.
Dasar-dasar agama dan budaya inilah yang membuat seseorang menjadi tidak egois ketika telah mengenal ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Ini (materi ini) akan menjadi masukan seminar nasional tanggal 16 November. Seminar tersebut tujuannya adalah aktualisasi nilai-nilai Pancasila dalam pendidikan nasional," ucap Arif.
https://nasional.kompas.com/read/2017/09/28/07090341/habibie-iptek-saja-tanpa-imtaq-bahaya