Salin Artikel

Gelar Munas di NTB, PBNU Akan Bahas Dana Haji hingga Terorisme

Forum permusyawaratan tertinggi kedua setelah muktamar itu mengangkat tema "Memperkokoh Nilai Kebangsaan Melalui Gerakan Deradikalisasi dan Penguatan Ekonomi Warga."

Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj mengatakan, sebagai ormas keagamaan tersebesar, NU ingin menegaskan komitmennya dalam membentengi bangsa Indonesia dari paham radikalisme sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Said menuturkan, meski sekilas tampak berbeda, namun deradikalisasi dan penguatan ekonomi merupakan dua hal yang berkaitan.

Jika perekonomian warga membaik, tentu tidak akan mudah terpapar propaganda radikal.

Oleh sebab itu, Said berharap Munas dan Konbes mendatang mampu menghasilkan keputusan sekaligus sikap NU untuk menyelesaikan dua persoalan tersebut.

"Tema ini dipilih mengingat perkembangan kekinian yang dihadapi bangsa Indonesia. Berbagai bentuk virus radikal mengancam, di sisi lain tren pertumbuhan ekonomi kita terus menurun. Mudah-mudahan Munas dan Konbes nanti akan menghasilkan keputusan dan sikap NU dalam mengatasi situasi yang carut marut ini," ujar Said saat konferensi pers terkait rencana penyelenggaraan Munas dan Konbes NU 2017 di gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (22/9/2017).

Dalam Munas, para alim ulama akan membahas berbagai masalah keagamaan, kebangsaan dan perundang-undangan.

Fokus pembahasan antara lain mengenai investasi dana haji untuk proyek infrastruktur, ujaran kebencian dalam berdakwah, Islam dan disabilitas, pembahasan RUU KUHP dan RUU Anti-terorisme.

"Hasil pembahasan Munas dan Konbes secara internal akan menjadi bagian dari langkah organisasi untuk menguatkan umat. Secara eksternal, akan menjadi rekomendasi bagi pemerintah untuk ditindaklanjuti," kata Said.

Pada kesempatan yang sama, Rois Aam PBNU Ma'ruf Amin menegaskan bahwa warga NU memiliki tanggung jawab terkait keislaman, kebangsaan dan kemanusiaan.

Antara Islam, kebangsaan dan kemanusiaan, kata Ma'ruf, harus berjalan secara sinergis sehingga keutuhan bangsa tetap terjaga.

"Tidak boleh ada benturan. Oleh karena itu mensinergikan masalah agama, kebangsaan dan kemanusiaan menjadi tanggung jawab NU. Warga NU memiliki tanggung jawab besar untuk mengawal bangsa ini," kata Ma'ruf.

Sebagai organisasi Islam yang moderat, lanjut Ma'ruf, NU harus memiliki peran dalam mencegah berkembangnya paham radikal.

Maraknya radikalisme harus dilawan dengan wacana kontra-radikalisme dan program deradikalisasi.

"Perlu ada kontra-radikalisme dan deradikalisasi agar masalah kebangsaan, terutama radikalisasi, bisa diatas," tutur Ma'ruf.

https://nasional.kompas.com/read/2017/09/23/07054431/gelar-munas-di-ntb-pbnu-akan-bahas-dana-haji-hingga-terorisme

Terkini Lainnya

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke