Salin Artikel

Satpol PP DKI Nyaris Robohkan Tenda Petani Kendeng di Seberang Istana

Salah seorang demonstran Sumarmiyatun (48) mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 10.00 WIB.

"Iya, pukul 10.00 WIB tadi ada lima orang Satpol PP datang. Satu (di antaranya) komandannya," ujar Sumarmiyatun kepada Kompas.com, Selasa (12/9/2017).

"Komandannya bilang di sini enggak boleh mendirikan tenda. Jadi harus dirobohkan. Kami enggak tahu apa alasannya," kata dia.

Untungnya, beberapa pegawai Kantor Staf Presiden (KSP) datang ke lokasi aksi unjuk rasa. Melihat permasalahan itu, staf KSP itu kemudian berkomunikasi dengan aparat kepolisian setempat dan petugas Satpol PP itu.

Staf KSP juga sempat menelpon Kepala KSP Teten Masduki untuk memastikan bahwa pengunjuk rasa tetap boleh mendirikan tenda. Upaya itu pun menuai kesimpulan bahwa tenda pengunjuk rasa tidak perlu dirobohkan.

"Akhirnya tendanya tetap boleh berdiri," ujar dia.

Pengamatan Kompas.com, tenda seluas sekitar 3x2 meter berbahan terpal biru itu berdiri di depan pintu Monas yang berhadapan dengan Istana Presiden. Tenda itu tampak ditempati oleh 10 demonstran.

Aksi unjuk rasa para petani Pegunungan Kendeng itu tidak hanya diisi oleh orasi politik saja, namun juga diisi kuliah lapangan oleh dosen IPB Satyawan Sunito mengenai sejarah eksploitasi sumber daya alam di Indonesia.

Hingga pukul 15.05 WIB, kuliah lapangan tersebut masih berlangsung. Sejumlah akademisi, aktivis dan mahasiswa turut hadir dalam kuliah lapangan tersebut.

https://nasional.kompas.com/read/2017/09/12/16323531/satpol-pp-dki-nyaris-robohkan-tenda-petani-kendeng-di-seberang-istana

Terkini Lainnya

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke