Salin Artikel

SBY Berandai-andai Suatu Saat Demokrat Kembali di Pemerintahan

Hal itu disampaikan SBY dalam pidatonya saat acara syukuran hari ulang tahunnya yang ke-68 sekaligus syukuran hari ulang tahun ke-16 Partai Demokrat, di kediamannya di Cikeas, Jawa Barat, Sabtu (9/9/2017).

"(Jika) kita suatu saat diberikan amanah untuk ikut menjalankan pemerintahan lagi, mari ukir prestasi yang baru seperti pertumbuhan ekonomi yang tinggi, kehidupan demokrasi yang mekar, penegakan hukum yang adil, pemberantasan korupsi yang agresif, stabilitas keamanan dan politik yang terjaga, serta peran internasional indonesia yang aktif sesuai konstitusi," kata SBY.

(baca: SBY Tak Ingin Penyakit Masa Lalu Menghinggapi Indonesia)

SBY mengajar seluruh kadernya untuk terus membangun diri sehingga Partai Demokrat tumbuh menjadi partai tengah yang modern, mencintai dan dicintai rakyat.

Ia juga meminta kader Demokrat yang menempati jabatan di pemerintahan seperti gubernur, bupati, wali kota melakukan tindakan nyata di daerah masing-masing.

Tindakan nyata itu untuk mengatasi lima permasalahan yang terjadi saat ini.

(baca: SBY: Kita Ingin Rakyat Makmur Bersama, Jangan Hanya yang Berkuasa)

Lima masalah yang dianggap SBY masih terlihat adalah masalah lapangan kerja, daya beli masyarkat atas kebutuhan pokok, hambatan pemberantasan korupsi, kesejahteraan dan kemakmuran yang tidak sejahtera dan penegakan hukum yang dinilainya masih tebang pilih.

Ia juga mengajak kader Demokrat yang menjabat sebagai anggota legisatif untuk melakukan pengawasan yang kritis terhadap pemerintah.

Sehingga kinerja pemerintah semakin meningkat.

"Kalau ini bisa diwujudkan, saudara-saudara kita rakyat Indonesia-lah yang senang," ujar SBY.

"Kepada para pemimpin dan pengurus jajaran Partai Demokrat seluruh Indonesia marilah terus kita tingkatkan baik berupa pemikiran maupun tindakan nyata, semua upaya untuk membantu rakyat dan mengawal pemerintah," tambah SBY.

https://nasional.kompas.com/read/2017/09/09/13021641/sby-berandai-andai-suatu-saat-demokrat-kembali-di-pemerintahan

Terkini Lainnya

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke