Salin Artikel

PDI-P Tawarkan Tiga Nama untuk Jadi Cawagub Dampingi Dedi Mulyadi

Sekjen PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya tidak masalah apabila harus mendapat posisi calon wakil gubernur.

"Dalam politik pasti mengincar posisi yang strategis, gubernur. Tapi ketika rakyat dari pemetaan politik menghendaki posisi wakil, kami harus siap atas apa yang dikehendaki rakyat tersebut," kata Hasto usai menghadiri acara akikah Sekjen Partai Golkar Idrus Marham di Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (6/8/2019).

Di DPRD Jabar, PDI-P mempunyai 20 kursi, cukup untuk mengusung calon gubernur dan wakil gubernur sendiri. Sementara Golkar memiliki 17 kursi DPRD.

Hasto mengatakan, besaran kursi di DPRD biasanya memang dijadikan dasar penentuan posisi cagub dan cawagub. Namun, ada faktor lain yang juga harus diperhatikan, yakni elektabilitas calon yang diusung.

"Kita harus lihat dinamika rakyat dan melihat kemampuan dan elektabilitas calon itu, yang menjadi konsideran dalam mengambil keputusan politik," kata Hasto.

Hasto mengatakan, saat ini sudah ada tiga nama yang memungkinkan akan disodorkan ke Golkar sebagai pendamping Dedi Mulyadi.

Pertama, adalah Ketua DPD PDI-P Jabar Tubagus Hasanuddin. Selain itu, ada juga Puti Soekarnoputri dan Bupati Majalengka Sutrisno.

Di sisi lain, Golkar memang bersikukuh bahwa Dedi Mulyadi yang diusungnya harus menjadi calon gubernur Jawa Barat, bukan calon wakil gubernur.

(Baca: Golkar Jabar Sebut Dedi Mulyadi Layak Jadi Calon Gubernur)

"Kami prioritaskan 1 ya, cagub," kata Sekjen Partai Golkar Idrus Marham.

Hal serupa juga disampaikan oleh Dedi Mulyadi. Ia menegaskan bahwa Partai Golkar akan mengusung dirinya sebagai calon gubernur dalam Pilgub Jawa Barat 2018 mendatang.

"Golkar mencalonkan gubernur," ucap Dedi.

https://nasional.kompas.com/read/2017/08/06/19124671/pdi-p-tawarkan-tiga-nama-untuk-jadi-cawagub-dampingi-dedi-mulyadi

Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke