Salin Artikel

Tim Pengungkap 1 Ton Sabu hingga Polisi Penolong Dapat Pin Emas dari Kapolri

Penerima pin emas itu diantaranya Kasubdit 3 Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Bambang Yudhantara Salamun bersama Tim Gabungan Satuan Tugas Merah Putih.

Mereka berhasil menggagalkan penyelundupan 1 ton sabu melalui dermaga eks Hotel Mandalika, Jalan Anyer Raya, Serang Banten.

"Saya beri penghargaan ke mereka karena masalah ini jadi salah satu atensi utama Polri. Kita menyatakan perang pada narkoba bersama teman-teman BNN," ujar Tito di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (18/7/2017).

(baca: Begini Cara Pelaku Membawa 1 Ton Sabu)

Tito mengatakan, pengungkapan ini merupakan prestasi sekaligus rasa prihatin karena mengetahui longgarnya pengamanan wilayah perairan di area sentral.

Sabu seberat 1 ton itu hampir masuk ke pulau Jawa dan berencana diedarkan di wilayah Jabodetabek.

Kemungkinan, kata Tito, penyelundupan itu bukan kali pertama terjadi di dermaga kosong tersebut.

(baca: Cerita AKP Rosana tentang Suasana Mencekam Saat Gerebek Penyelundup 1 Ton Sabu)

Di samping itu, penghargaan ini diharapkan menjadi motivasi bagi jajaran kepolisian agar lebih serius lagi dalam memerangi narkoba.

"Kita perlu ambil tindakan yang keras dan tegas pada jaringan narkoba ini, terutama pengedar utama, bandar utama. Termasuk WNA," kata Tito.

Masih terkait narkotika, penghargaan juga diberikan kepada Wakil Direktur Tindak Pidana Narkotika Bareskrim Polri, Kombes Jhon Turman Panjaitan dan timnya atas penggagalan peredaran 1,8 ton ganja di Pidie, Aceh.

(baca: Polisi Buru Sopir Truk Bermuatan 1,7 Ton Ganja di Pidie)

Ganja tersebut sudah siap dikirim dan diedarkan ke pulau Jawa sebelum polisi menangkap tiga pelaku.

Selain itu, Kapolri juga menyematkan pin emas kepada Aiptu Rutaman, anggota Satlantas Polres Way Kanan, Lampung.

Ia dikenal sebagai "polisi baik hati" di media sosial setelah kisahnya menjadi viral.

Rutaman dianggap berprestasi karena membantu korban kecelakaan di Lampung dan membawanya ke rumah sakit.

(baca: Survei Kompas: Polri Semakin Diapresiasi Publik)

Tak sampai di situ, ia juga menalangi biaya berobat keluarga yang kecelakaan.

Penghargaan itu tak serta merta diberikan karena ramai diperbincangkan di media sosial.

Tito mengaku menurunkan tim dari Mabes Polri dan Polda Lampung untuk menyelidiki apakah kejadian tersebut dibuat-buat atau spontanitas.

"Dua tim bergerak, mengecek secara diam-diam mengatakan bahwa itu adalah natural, spontan. Sehingga kita lihat sendiri berita itu viral dimana-mana," kata Tito.

"Saya berikan penghargaan untuk memotivasi anggota lain agar budaya melayani secara tulus seperti ini yang perlu dikembangkan di kepolisian," lanjut dia.

Penghargaan juga diberikan kepada polisi yang membantu seorang ibu bersalin di jalan saat mudik beberapa waktu lalu.

Tito mengatakan, budaya menolong dan mengayomi seperti itu patut diapresiasi dan dijadikan contoh oleh anggota kepolisian lainnya.

Tito menganggap polisi-polisi tersebut layak mendapat penghargaan.

"Tujuan saya memberikan penghargaan ke seluruh jajaran Kepolisian untuk memberikan motivasi anggota lain agar meniru yang baik seperti ini. Sekaligus memberi penekanan pada anggota agar budaya negatif yang bisa menurunkan kepercayaan publik terhadap Polri itu untuk jangan dilakukan," kata Tito.

https://nasional.kompas.com/read/2017/07/18/12102541/tim-pengungkap-1-ton-sabu-hingga-polisi-penolong-dapat-pin-emas-dari-kapolri

Terkini Lainnya

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke