Salin Artikel

Mendagri Pertanyakan Keinginan DPR Bertemu Presiden Bahas RUU Pemilu

Hal itu disampaikannya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/7/2017).

"Mereka ada yang minta ketemu Presiden. Buat apa? Presiden sudah menugaskan saya dan Menkumham, ya sudah cukup," ujar Tjahjo.

Mendagri optimistis pembahasan RUU Pemilu akan selesai sesuai yang telah disepakati bersama.

Khususnya, soal lima isu krusial yang selama ini membuat pembahasan RUU itu mandek.

Baca: Pemerintah Ngotot "Presidential Threshold" 20 Persen, Ini Kata Wiranto

Kelima isu krusial itu, yakni ambang batas pencalonan presiden, ambang batas parlemen, sistem pemilu, sebaran kursi perdaerah pemilihan, dan metode konversi suara.

Khusus mengenai presidential threshold, ia juga yakin fraksi-fraksi akan sepakat dengan angka 20-25 persen.

"Kami dengar, teman-teman fraksi, baik yang setuju (PT) 0 persen, 10-15 persen dan 20-25 persen sedang berupaya cari kata mufakat. Mudah-mudahan setuju di angka 20-25 persen," ujar Tjahjo.

Bahkan, Tjaho juga optimistis bahwa RUU Pemilu tak akan diselesaikan melalui mekanisme voting. 

"Kan semangatnya Pansus dulu ingin meningkatkan, ya kok yang (PT) sudah 20 persen harus jadi 0? Ini kan mundur ya menurut pendapat saya," ujar dia.

Diberitakan, DPR RI berkeinginan melaksanakan rapat konsultasi dengan Presiden Jokowi.

Rapat akan membahas tiga produk legislasi sekaligus, yakni RUU Pemilu, RUU Anti-Terorisme, dan Perppu Nomor 1 Tahun 2017 tentang Akses Informasi Keuangan untuk Kepentingan Perpajakan.

Kepala Kantor Staf Presiden Teten Masduki menyambut baik keinginan itu.

Namun, ia tetap menyerahkan keputusannya kepada Presiden Jokowi untuk memenuhi keinginan DPR atau tidak.

https://nasional.kompas.com/read/2017/07/17/21090071/mendagri-pertanyakan-keinginan-dpr-bertemu-presiden-bahas-ruu-pemilu

Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke