Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Peta Tematik Belum Rampung, Ini Penjelasan Menteri Agraria

Kompas.com - 13/06/2017, 19:26 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam rapat terbatas di Kantor Presiden, Selasa (13/6/2017) sore, Presiden Joko Widodo menyinggung tentang dua peta geospasial tematik terkait kebijakan one map policy atau peta tunggal yang belum dirampungkan Kementerian Agraria Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional.

Menanggapi itu, Sofyan Djalil pun menjelaskan alasan soal mengapa jajarannya belum merampungkan dua peta tersebut.

"Dua peta yang belum selesai adalah peta tanah ulayat dan peta tentang desa. Dua peta itu memang harus kami selesaikan," ujar Sofyan di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Selasa (13/6/2017).

(Baca: Jokowi Tagih Perkembangan "One Map Policy" ke Menko Darmin)

Kementerian ATR/BPN belum bisa merampungkan dua peta itu atas alasan teknis. Khusus merumuskan peta desa, kata Sofyan, pihaknya agak kesulitan untuk menentukan batas wilayah desa-desa di luar Pulau Jawa.

Sebab, pulau-pulau di luar Jawa sangat luas sehingga membutuhkan waktu sekaligus tenaga ekstra untuk menyelesaikannya.

"Kalau desa di Jawa ini mudah dikenali. Tapi jika (desa) di hutan di luar Jawa ini sulit. Hutannya saja sekian ribu hektare. Kan sulit," ujar Sofyan.

Diwawancarai terpisah, Menteri Koordinator Ekonomi Darmin Nasution optimistis, kebijakan peta tunggal itu dapat rampung akhir 2018.

Diberitakan, Presiden Jokowi mengaku, sudah mendapatkan laporan soal implementasi kebijakan One Map Policy tersebut.

(Baca: Cegah Sengketa Lahan, Jokowi Minta "One Map Policy" Segera Dibuat)

"Laporan yang saya terima, dari 85 target rencana aksi peta tematik yang diatur di dalam Perpres 9/2016, baru 26 peta yang sudah lengkap untuk seluruh wilayah Indonesia," ujar Jokowi dalam rapat di Kantor Presiden, Selasa sore.

Sementara itu, 57 peta lainnya masih dalam tahap kompilasi. Adapun, 2 peta tematik lainnya belum rampung.

Kompas TV Jokowi Hadiri Acara Berbagi Ratusan Paket Bahan Pokok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com