Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Tantang Pihak yang Sebut Komunis Bangkit Berikan Data

Kompas.com - 21/05/2017, 22:44 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu kebangkitan komunisme belakangan kembali marak terdengar. Terkait hal tersebut, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menegaskan hal tersebut hanyalah isu yang diciptakan dan dipersepsikan seolah ada.

"Waktu saya Menko Polhukam, ada lah isu macam-macam lah PKI buka kantor di Matraman. Kami cek tim ke sana tidak ada," kata Luhut dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar di Balikpapan, Minggu (21/5/2017).

Ia pun menantang pihak-pihak yang menggaungkan komunisme bangkit unyuk menunjukkan bukti dan data jika memang meyakini bahwa komunisme bangkit. Meskipun saat ini ia menjabat Menko Kemaritiman, Luhut memastikan laporan tersebut akan sampai kepada menteri terkait.

"Kalau Anda punya data kasih ke saya," ujarnya. "Tapi jangan ngomong saja. 'Komunis di sana', siapa? Enggak pernah ada yang bisa kasih keterangan. Ditambahin lagi ada kaos," sambung Luhut.

Mantan Kepala Staf Kepresidenan itu mengimbau peserta Rapimnas yang hadir untuk tidak ikut menyebarkan. Luhut memastikan Pemerintah akan menindak jika komunis benar-benar terbukti ada.

"Saya pastikan kami akan bertindak kalau ada. Saya tanya BIN, TNI. Di TNI saya ceramah seperti ini. Saya bilang ke Panglima, kalian kan di teritorial, pastikan dimana secara berjenjang. Katanya tidak ada itu," ujar Luhut.

Baca: Jokowi: Ormas Anti-Pancasila dan Komunis, Kita Gebuk, Kita Tendang

Penegasan untuk menindaktegas organisasi masyarakat (Ormas) anti-Pancasila sebelumnya juga sudah diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menegaskan bahwa Pancasila merupakan satu-satunya ideologi di Indonesia.

"Sekali lagi, negara Pancasila itu sudah final. Tidak boleh dibicarakan lagi," ujar Jokowi sebagaimana dikutip dari siaran pers resmi Istana.

Jokowi pun memastikan, negara tidak akan diam dalam menghadapi gerakan-gerakan yang merongrong tersebut. "Kalau ada ormas yang seperti itu, ya kita gebuk," kata Jokowi.

Kompas TV Setelah sempat disomasi, Alfian Tanjung, siang tadi mendatangi dewan pers dan bertemu dengan Nezar Patria, terkait pernyataannya yang menyebut Nezar anggota PKI dan pernah melakukan rapat di istana. Dalam pernyataannya, Alfian mengakui Nezar bukan anggota PKI dan tidak pernah terkait dengan kegiatan istana. Sebelumnya, Alfian juga telah dilaporkan ke polisi oleh Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, karena telah menyebutnya sering menggelar rapat PKI di lingkungan istana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com