Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APBN Mubazir Rp 392 Triliun Per Tahun karena Masalah Birokrasi

Kompas.com - 10/05/2017, 11:50 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur mengungkapkan adanya anggaran mubazir setiap tahun karena masalah birokrasi yang tidak tepat sasaran.

Hal ini disampaikan Asman saat memberikan pengarahan dalam Rakornas Badan Kepegawaian Negara 2017 di Jakarta, Rabu (10/4/2017).

"Saya hitung anggaran mubazir yang tidak tepat sasaran per tahunnya berapa sih. Ternyata gede, tidak usah saya sebutkan angkanya, itu ada di layar," kata Asman Abnur.

Slide presentasi di sisi kiri dan kanan Asman pun lalu menampilkan angka Rp 392,87 triliun.

Asman mengatakan, pemborosan ini terjadi karena antara kegiatan dan program yang kerap dikerjakan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) tidak fokus.

"Jangan kegiatannya A tapi tidaklah mendukung program yang dijerjakan. Ini tidak boleh terjadi," kata Asman.

Ia mencontohkan di salah satu daerah ada program membangun irigasi. Padahal daerah itu tidak mempunyai sumber air yang cukup untuk mengaliri irigasi tersebut.

"Yang penting proyeknya selesai dulu. Hal seperti ini banyak terjadi," kata dia.

(Baca juga: APBN 2017 Sekitar Rp 2080 Triliun, Jokowi Minta Jangan Dikorupsi)

Contoh lain, lanjut Asman, adalah banyaknya lembaga yang menggelar studi banding. Padahal studi banding ke luar daerah tersebut sama sekali tidak berdampak pada program yang akan dikerjakan.

"Ke depan, tak ada lagi program yg gak nyambung satu sama lain. Saya mohon Sekda menjadi motor dalam memperbaiki kinerja. Enggak ada lagi unit gak jelas sasarannya," ucap politisi Partai Amanat Nasional ini.

Kompas TV Dapatkah Pemda DKI Fasilitasi Proker Unggulan Anies-Sandi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com