JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 16 polisi di Lampung dilaporkan ke Divisi Profesi dan Pengamanan Polri.
Kuasa hukum dari Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Muhammad Isnur mengatakan, diduga para polisi tersebut salah mengira lima pelajar sebagai begal sehingga ditembak mati.
Sebelumnya, YLBHI telah melaporkan ke Bidang Propam di kepolisian Lampung, namun tak kunjung mendapat respon.
"Kami sebenarnya menunggu itikad baik dari polisi bagaimana tindak lanjutnya, tapi sebulan berlalu tidak ada kabar juga apakah diproses apakah tidak," ujar Isnur di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (3/5/2017).
Padahal, kata Isnur, saat itu Propam berjanji akan cepat menindaklanjuti laporan tersebut. Ia juga tahu tim pengamanan internal juga mulai menyelidiki. Namun, belum ada hasilnya hingga saat ini.
"Hari ini kami sudah laporkan aparat polisi serta fotonya juga sudah diserahkan dan profil korban," kata Isnur.
(Baca: Kapolda Lampung Instruksikan Anggotanya Jaga Etika Saat Berfoto)
Isnur datang didampingi salah satu orangtua korban untuk menceritakan hal yang tidak terungkap dalam peristiwa penembakan tersebut. Setahu pihak orangtua, korban berpamitan untuk jalan-jalan di malam hari dengan motor.
Saat itu, ada razia yang dilakukan razia Team Khusus Anti-Bandit (Tekab) dari Polresta Lampung.
"Dari saksi kami tanya mereka lari karena ada razia, di situlah terjadi penembakan," kata Isnur
Salah satu yang dilaporkan adalah Kapolda Lampung Irjen Sudjarno. Menurut Isnur, saat itu Sudjarno memerintahkan anggotanya untuk menembak di tempat. Padahal, ada tata cara menangkap pelaku kejahatan jalanan seperti begal tanpa harus langsung tembak di tempat.
"Dipanggil dong secara resmi kalaupun ditangkap jika mereka dianggap begal. Kalau DPO mereka harus diumumkan dong. Ini tidak pernah," kata Isnur.
(Baca: Komentar Kapolri soal Polisi Berpose dengan 5 Begal yang Ditembak Mati)
Tak hanya itu, Isnur juga melaporkan anggota polisi tersebut ke Bareskrim Polri karena menganggap sanksi etik tidak cukup.
"Kami kejar tindak pembunuhan aparat ini," kata dia.
Lima orang yang ditembak mati tersebut berusia sekitar 17 hingga 20 tahun. Kejadian ini sempat viral saat foto anggota polisi yang berpose bersama lima begal yang baru saja ditembak mati, tersebar di dunia maya.
Keluarga bukan mempermasalahkan soal menyebarnya foto tersebut, tetapi karena polisi salah sasaran tembak.