Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Perdamaian di Semenanjung Korea Harus Segera Dikembalikan

Kompas.com - 30/04/2017, 09:12 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menyoroti ketegangan antara Amerika Serikat dengan Korea Utara yang terjadi di Semenanjung Korea.

Dalam sesi "retreat" di KTT ke-30 ASEAN, Sabtu (29/4/2017) di Formal Living Room, Coconut Palace, Manila, Filipina, Presiden Jokowi mengatakan, ASEAN harus ambil bagian untuk meredakan ketegangan tersebut.

"ASEAN harus mengirim pesan kuat kepada Korea Utara agar menaati semua resolusi Dewan Keamanan PBB," ujar Jokowi sebagaimana dikutip dari siaran pers resmi Istana.

Baca juga: China: Dialog dan Negosiasi untuk Selesaikan Krisis Korea Utara

Presiden juga mengatakan, ASEAN berharap, semua pihak yang terlibat dalam ketegangan tersebut menahan diri agar suasana tidak semakin memburuk.

"Stabilitas dan perdamaian di Semenanjung Korea harus segera dikembalikan," ujar Jokowi.

Dalam waktu dekat, Presiden Jokowi akan membahas situasi di Semenanjung Korea dengan Presiden Republik Rakyat China Xi Jingping.

Laut China Selatan

Selain ketegangan di Semenanjung Korea, Presiden Jokowi serta para pemimpin ASEAN lainnya juga membahas isu internasional lainnya, di antaranya pemberantasan terorisme dan Laut China Selatan. Khusus soal Laut China Selatan, para pemimpin ASEAN berharap kerangka Code of Conduct dapat diselesaikan pada pertengahan 2017 ini.

Diketahui, COC sebenarnya sudah dibahas di Bali pada Desember 2016 lalu antara ASEAN dengan China atau yang disebut "Bali Draft". Draf tersebut kemudian semakin disempurnakan dalam pertemuan di Siem Reap, Kamboja, akhir Maret 2017.

Baca juga: Rusia Dikabarkan Geser Tentaranya ke Perbatasan Korea Utara

Jokowi mengatakan, Indonesia berharap Laut China Selatan tidak dijadikan proyeksi bagi kekuatan negara-negara besar.

"Indonesia mengajak Republik Rakyat Tiongkok untuk terus memberikan kontribusi bagi stabilitas dan perdamaian di Laut Tiongkok Selatan," kata Jokowi.

Kompas TV Problematika Donald Trump Di 100 Hari Kepemimpinan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com