Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa Kejiwaan Pria yang Mengaku Diculik Kelompok Teroris

Kompas.com - 27/04/2017, 13:05 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, polisi akan memeriksa kejiwaan YO (32), pria yang mengaku diculik orang tak dikenal untuk mengikuti pelatihan teroris.

Polisi, kata dia, ingin memastikan cerita yang disampaikan YO kepada anggota Polres Jakarta Barat bisa dipertanggungjawabkan atau tidak.

"Tentu akan kami cek apakah benar. Makanya pagi ini kami melalukan pemeriksaan kejiwaan," ujar Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (27/4/2017).

Martinus mengatakan, polisi juga akan mencari tahu latar belakang YO dengan memeriksa orang-orang terdekatnya. Polisi telah menghubungi orangtua YO untuk dilakukan pemeriksaan di Jakarta.

(Baca: Seorang Pria Mengaku Diculik lalu Dilatih Kelompok Teroris di Salatiga)

Selain itu, akan digali juga alamatnya, menanyakan kepada teman-temannya, dan lingkungannya.

"Kalau dari hasil pemeriksaan keterangannya patut dan wajar, akan kami dalami dengan penyelidikan dari di mana dia diculik sampai dia dibawa untuk pelatihan," mata Martinus.

Dalam pemeriksaan, YO mengaku dihampiri empat orang tak dikenal dari dalam mobil pada 18 April 2017 petang. Mulanya orang tersebut menanyakan alamat dan meminta YO mengantarnya. Namun, mobil mengarah ke tempat lain sehingga YO protes.

(Baca: Pelaku Bom Bandung Tangani Logistik Pelatihan Teroris di Aceh)

Kemudian dia diberi minuman dan tidak sadarkan diri. Begitu tersadar, YO ditutup matanya dan dibawa ke tempat sunyi ke arah hutan.

"Di sana ia melihat dan disuruh ikut latihan menembak menggunakan senjata panjang," kata Martinus.

Di sana, YO melihat sekitar puluhan orang yang berkumpul. Kegiatan di lokasi tersebut meliputi latihan menembak menggunakan senjata laras panjang secara bergantian. Mereka juga latihan bongkar pasang senjata dan merakit bom.

Martinus mengatakan, YO mengaku melihat foto para pelaku bom dari peristiwa bom Bali hingga bom JW Marriot, beserta dengan foto eksekutornya. Kegiatan di camp tersebut dimulai setiap pagi, diawali dengan shalat Subuh.

Menurut YO, kata Martinus, ada doktrin jihad yang berisi kebencian pada agama dan etnis tertentu, serta polisi. Namun, YO memutuskan untuk melarikan diri ke Jakarta.

Kompas TV Lika-Liku Polri Buru Teroris dalam Satu Pekan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

Nasional
4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com