Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPT-Kepolisian Saudi Bahas Penanggulangan Terorisme

Kompas.com - 20/04/2017, 22:13 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Suhardi Alius bertemu Kepala Kepolisian Arab Saudi Letnan Jenderal Osman bin Yasel Almahriji di Jakarta, Kamis (20/4/2017).

Dalam pertemuan itu Suhardi dan Osman membahas penanggulangan terorisme.

"Kami sepakat bahwa penanggulangan terorisme merupakan bagian yang sangat penting untuk mewujudkan stabilitas dan keamanan dalam suatu negara," ujar Suhardi seusai pertemuan, seperti dikutip Antara.

(Baca: BNPT Manfaatkan Riset Kampus Antisipasi Radikalisme Pendidikan)

BNPT dan Kepolisian Arab Saudi juga sepakat meningkatkan kerja sama dalam bidang keamanan dan penanggulangan terorisme.

"Karena terorisme adalah tantangan bersama yang harus dihadapi secara bersama," kata Suhardi, yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal Polri.

BNPT mengapresiasi metode yang digunakan Arab Saudi untuk menanggulangi radikalisme dan terorisme, dan metode itu menjadi contoh bagi Indonesia dalam melakukan penanggulangan radikalisme dan terorisme.

"Namun demikian penanggulangan terorisme di Indonesia harus tetap sesuai dengan standar hukum, Hak Asasi Manusia (HAM) dan juga nilai-nilai kemanusiaan termasuk nilai-nilai agama," kata dia.

Sementara Kepala Kepolisian Arab Saudi menekankan bahwa pemerintah Arab Saudi dan Indonesia telah menandatangani nota kesepahaman kerja sama dalam bidang keamanan saat Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud mengunjungi Indonesia pada Maret.

(Baca: Di Singapura, BNPT Paparkan Strategi Penanggulangan Teroris)

"Oleh karena itu, Kepolisian Saudi dan BNPT akan terus melakukan koordinasi dalam pelaksanaan kerja sama ini," ujar Kepala Kepolisian Arab Saudi.

Kepala BNPT juga kembali menyampaikan penghargaan kepada pemerintah Arab Saudi atas dukungan mereka dalam upaya penanggulangan terorisme.

Pemerintah Arab Saudi memberi kesempatan anggota Detasemen Khusus (Densus) 88/Anti Teror Polri yang menjadi korban dalam operasi pemberantasan tindak pidana terorisme untuk menunaikan ibadah haji tahun ini.

"Setiap tahun akan ada lima orang yang akan berangkat (ibadah haji)," ujar Suhardi.

Kompas TV Antisipasi Terorisme di Indonesia (Bag 2)


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com