Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehangatan Presiden Afghanistan Saat Tiba di Istana Merdeka...

Kompas.com - 05/04/2017, 16:29 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Republik Afghanistan Mohammad Ashraf Ghani melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada Rabu (5/4/2017).

Presiden Joko Widodo pun menerima kunjungan pertama Ashraf Ghani ke Indonesia itu di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu sore.

Disambut di halaman samping Istana Negara, Ashraf Ghani langsung dijabat tangannya oleh Jokowi begitu keluar dari mobil.

Keduanya berjalan melalui teras Istana Merdeka menuju lapangan depan. Di sana keduanya berdiri di atas podium sembari mendengarkan lagu kebangsaan Afghanistan dan Indonesia kemudian dilanjutkan dengan jajar pasukan.

Setelah itu, Jokowi dan Ashraf Ghani berjalan ke arah anak-anak Indonesia yang mengenakan pakaian khas daerah. Mereka mengayun-ayunkan bendera Indonesia dan Afghanistan.

Ashraf kemudian merangkul seorang anak perempuan yang berdiri di paling ujung barisan dan mencium kepalanya. Sembari tersenyum, Ashraf kembali berjalan dan mencium kepala beberapa anak lainnya.

Pengamatan Kompas.com, Ashraf mencium lima anak, yang terdiri dari tiga anak perempuan dan dua anak laki-laki. Sebagian besar dari mereka mengibar-ngibarkan bendera Afghanistan.

Presiden Jokowi kemudian mengajak Ashraf masuk ke dalam Istana Merdeka. Mereka lalu berbincang di beranda. Momen ini populer disebut "veranda talk". Teh manis hangat menemani bincang santai itu.

(Baca juga: Indonesia Berkomitmen Bantu Pembangunan di Afghanistan )

Sementara itu, di dalam ruang utama Istana Merdeka, para delegasi kedua negara sudah siap-siap. Begitu Jokowi dan Ashraf selesai veranda talk, keduanya akan melaksanakan pertemuan bilateral.

Rencananya, kunjungan kenegaraan Ashraf itu akan diakhiri dengan pernyataan pers bersama.

(Baca juga: Presiden Afghanistan Ingin Belajar Penyelesaian Konflik dari Indonesia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com