Dalam pertemuan tersebut, kedua Menteri akan membahas mengenai upaya untuk mendorong seluruh negara anggota OKI dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan penyelesaian isu Al-Quds Al-Sharif.
"Hal tersebut penting dilakukan mengingat proses perdamaian Palestina dan Israel membutuhkan peranan yang lebih besar dari negara-negara Islam," demikian bunyi pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Kemenlu.
Selain itu, Indonesia juga menegaskan komitmennya untuk membantu Afghanistan mencapai tujuan pembangunan, melalui kerja sama teknis seperti pemberian beasiswa dan pelatihan kepada pelajar Afghanistan, serta kerja sama di sektor industri strategis pertahanan.
Komitmen tersebut akan diwujudkan dalam penandatanganan MoU on Diplomatic Training and Education Cooperation between the Ministry of Foreign Affairs of Indonesia and Ministry of Foreign Affairs of Afghanistan.
Pemerintah berharap kerja sama ini bisa menjadi kontribusi Indonesia dalam mendukung proses perdamaian dan pengembangan diplomasi di Afghanistan melalui pelatihan dan pendidikan diplomat.
Sebelumnya, Wakil Menteri Luar Negeri Afghanistan Atiqullah Atifmal pernah berkunjung ke Indonesia untuk berpartisipasi pada peringatan ke-60 Tahun KAA 2015 di Jakarta-Bandung.
Dalam kunjungan tersebut, Indonesia, Afghanistan, dan Norwegia menyepakati Joint Statement on Triangular Cooperation for Afghanistan under the South-South Cooperation yang fokus pada bidang pendidikan, penanganan lingkungan hidup dan sumber daya alam, good governance, maritim, energi, demokrasi dan HAM, serta kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.