Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto Pantau Pengamanan Aksi 313 di Kantor Kemenko Polhukam

Kompas.com - 31/03/2017, 14:25 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto mengecek pengamanan di sekitar lingkungan Kantor Kemenko Polhukam yang berada di kawasan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (31/3/2017).

Pengecekan dilakukan menyusul aksi sejumlah ormas keagamaan yang diberi nama "Aksi 313".

Pantauan di lokasi, Wiranto berjalan menyusuri pintu masuk kantornya.

Tiga kendaraan lapis baja terparkir melintang di Ruas Jalan Medan Merdeka Barat, yang merupakan akses menuju Istana Negara.

Di depan kendaraan tersebut, ratusan tameng baja tampak berjajar rapi membentuk barikade.

Pengamanan di ruas jalan lingkar satu itu juga dilengkapi kawat berduri dan pembatas beton portable.

Sementara itu, ratusan personel kepolisian baik itu dari Polda Metro Jaya, Polda Jawa Barat, dan Satuan Brimob sudah mulai berjaga.

Sejumlah kelompok juga mulai berkumpul di depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha yang berjarak sekitar 100 meter dari batas barikade.

Setelah memantau keadaan, Wiranto menghampiri aparat kepolisian yang berjaga di depan Kantor Kementerian Pariwisata yang berada tepat di samping Kantor Kemenko Polhukam.

“Dari jam berapa kamu di sini?” tanya Wiranto.

“Siap, dari subuh,” jawab salah seorang personel.

Wiranto mengapresiasi masyarakat yang bisa turut menjaga suasana kondusif. 

“Saya betul-betul memberikan apresiasi, terima kasih kepada masyarakat bahwa tidak tertarik untuk melakukan suatu aksi semacam ini yang betul-betul membuang waktu dan membuat keadaan menjadi kacau dan tidak tenteram. Itu masyarakat juga paham,” ujar Wiranto.

Kompas TV Aksi 313 digelar. Tuntutan yang menginisiasi Forum Umat Islam masih sama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com