Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hindari Kevakuman, PPP Ingin Seleksi Anggota KPU-Bawaslu Tetap Lanjut

Kompas.com - 27/03/2017, 17:05 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi II dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menilai proses uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tetap harus dilakukan sesuai jadwal.

Masa jabatan anggota KPU-Bawaslu periode 2012-2017 akan berakhir pada 12 April mendatang.

"Kami berpandangan, dari semua calon apa tidak ada salah satu di antaranya memenuhi kualifikasi? Sehingga tidak ada kevakuman," kata Baidowi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/3/2017).

Ia menjelaskan, ada tiga opsi berkembang di internal Komisi II. Pertama, menolak nama calon yang ada. Salah satu alasannya karena ada pihak-pihak yang mempersoalkan keanggotaan panitia seleksi.

Kedua, menunda pelaksanaan karena masih dibahas Rancangan Undang-Undang Pemilu.

"Baik yang menolak atau meminta penundaan tetap membutuhkan perppu (peraturan pemerintah pengganti undang-undang) khusus perpanjangan masa jabatan," tutur anggota Pansus RUU Pemilu itu.

Sedangkan opsi ketiga adalah melanjutkan apa yang sudah diproses sekarang, baik yang memilih 7 orang anggota KPU dan 5 orang anggota Bawaslu atau jumlah lainnya.

Pasalnya, dalam pembahasan RUU Pemilu, berkembang pula wacana untuk menambah anggota lembaga tersebut.

(Baca juga: Pemerintah Juga Sepakat Komisioner KPU-Bawaslu Ditambah, Apa Alasannya?)

Baidowi menambahkan, kondisi saat ini berbeda dengan 2006. Saat itu, pemerintah juga menerbitkan perppu untuk memperpanjang masa jabatan KPU. Namun, hal itu dikarenakan tim panitia seleksi belum terbentuk.

"Tapi case-nya sama. Menunggu pembahasan RUU Penyelenggara Pemilu," kata dia.

Ia menambahkan, sekalipun dalam RUU Pemilu nanti ada perubahan norma, misalnya penambahan anggota KPU dan Bawaslu, maka bisa disesuaikan.

Sebab, nama-nama yang saat ini sudah menjadi calon anggota KPU-Bawaslu dianggap sudah cukup mumpuni.

"Hasil seleksi dari timsel tentunya sudah memenuhi kualifikasi. Persoalan tujuh orang siapa saja, atau dua atau tiga atau lima, kan (Pansus RUU Pemilu) belum merumuskan apakah dipilih sekaligus atau dianggap (hanya) layak separuh," tutur Baidowi.

Kompas TV DPR dan Pemerintah Bahas Revisi UU Pemilu
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com