Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 13 Calon Penasihat KPK yang Lolos ke Seleksi Tahap Akhir

Kompas.com - 21/03/2017, 15:20 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 13 peserta seleksi calon penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berlanjut ke seleksi tahap akhir.

Panitia seleksi berharap masyarakat dapat ikut menyeleksi nama-nama yang lolos, guna menjamin independensi dan integritas calon penasihat KPK

"Dari sebelumnya 34 pelamar yang lolos, saat ini ada 13 orang yang berhasil lolos tahapan tes tertulis, psikologis, dan kesehatan," kata Ketua Panitia Seleksi Imam Prasodjo di Gedung KPK Jakarta, Selasa (21/3/2017).

Berikut 13 orang yang lolos ke tahap akhir seleksi:

1. Antonius D R Manurung
2. Budi Santoso
3. Burhanudin
4. Edi Sutarto
5. Edward Efendi Silalahi
6. Johanes Ibrahim Kosasih
7. Moh Tsani Annafari
8. Muhammad Arief
9. Nindya Nazara
10. Robi Arya Brata
11. Sarwono Sutikno
12. Vicensius Manahan Silalahi
13. Wahyu Sardjono

Selanjutnya, para peserta akan mengikuti seleksi tahap akhir berupa tes wawancara. Rencananya, tes akan dilakukan pada 27 Maret 2017.

Setelah itu, tim Pansel akan memilih delapan nama untuk diserahkan kepada KPK. Pada tahap akhir, KPK akan memilih empat nama untuk diangkat menjadi penasihat KPK.

Anggota Pansel M Busyro Muqoddas mengatakan, sebanyak 13 peserta yang lolos tahap akhir berasal dari berbagai latar belakang.

Bahkan, beberapa kandidat merupakan lulusan S3 dari universitas di dalam dan luar negeri.

"Kalau berdasarkan pendidikan ada sarjana hukum, IT, ekonomi, perbankan, dan psikologi," kata Busyro.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com